Mengapa Qatar bisa Menjadi Negara Kaya Raya? Ini Alasannya

Kamis, 24 November 2022 17:01 WIB

Ilustrasi suasana Kota Doha, Qatar. REUTERS/Mohammed Dabbous

TEMPO.CO, Jakarta - Perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 disebut sebagai ajang termahal sepanjang sejarah piala dunia. Hal ini tak lain karena, Qatar, dikenal sebagai salah satu negara kaya raya di timur tengah. Lantas, apa yang membuat Qatar menjadi negara kaya raya?

Qatar dianggap sukses menyelenggarakan perhelatan sepak bola dengan modal luar fantastis. Berdasarkan laporan Forbes, Qatar disebut telah menggelontorkan dana hingga US$ 220 miliar. Artinya, 15 kali lipat lebih besar daripada dana yang dihabiskan Rusia pada gelaran World Cup 2018.

Baca: 1 Riyal Qatar Berapa Rupiah? Begini Penjelasan Cara Hitungnya

Padahal, luas negaranya lebih kecil jika dibandingkan Provinsi Sulawesi Barat, yakni hanya 11.571 kilometer persegi. Lantas, mengapa Qatar kaya raya? Simak uraiannya berikut ini.

Apa yang Membuat Qatar Menjadi Negara Kaya Raya?

Terdapat sejumlah asalan kenapa Qatar disebut negara kaya raya hingga memiliki pendapatan per kapita negara sebesar US$ 61.276 atau setara Rp 960 juta pada tahun 2021. Sementara Indonesia tercatat mempunyai pendapatan per kapita US$ 4.291 atau seperempat belas dibandingkan Qatar.

Advertising
Advertising

Bukan hal mengejutkan jika negara ini masuk sebagai negara yang memiliki perekonomian kuat. Adapun alasan Qatar kaya raya yang dihimpun dari situs OFW Qatar adalah sebagai berikut.

1. Dikaruniai Cadangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Melimpah

Qatar diketahui termasuk dalam jajaran negara penghasil minyak bumi dan gas terbesar di dunia. Bahkan menduduki top 3 eksportir gas alam cair (LNG) setelah Rusia dan Iran. Negara ini mempunyai 900 triliun kaki kubik cadangan LNG dalam perut bumi. Selain itu, Qatar mampu memproduksi minyak mentah sekitar 970.000 barel setiap harinya per Juni 2022.

2. Otoritas Investasi Qatar (QIA) Mengatur Pengeluaran Negara

Keberadaan otoritas yang secara khusus bertanggung jawab mengelola keuangan menjadi salah satu jawaban mengapa negara Qatar kaya raya. Lembaga tersebut bernama Qatar Investment Authority yang berperan dalam pengaturan belanja keuangan pemerintah berbasis amir ini. Sejak 2002, QIA mampu melipatgandakan aset mencapai US$ 335 miliar.

3. Sedikit Populasi Manusia

Qatar masuk dalam deretan negara terkecil dari sisi jumlah penduduk dan wilayah. Tercatat ada sekitar 2,9 juta jiwa warga negara yang mendiami daratan negara anggota OPEC itu. Rendahnya populasi manusia ini mempermudah distribusi infrastruktur dan pelayanan publik lainnya. Sehingga pendapatan negara dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.

4. Tumbuh Menjadi Negara Mandiri

Selain sektor migas, Qatar tengah meluncurkan proyek-proyek raksasa untuk menjadi negara mandiri. Untuk alasan apa yang membuat negara Qatar kaya raya selanjutnya adalah program pembangunan Pelabuhan Hamad. Pelabuhan tersebut diharapkan menjadi pintu masuk perdagangan global. Qatar juga sudah mengeluarkan US$ 700 juta untuk mengembangkan peternakan sapi perah.

5. Bertahan Meski Dibatasi Negara Tetangga

Saat ekonomi Qatar mulai menunjukkan peningkatan dan terus tumbuh. Beberapa negara Timur Tengah seperti Mesir dan UEA menaruh perhatian lebih. Di tahun 2003, Arab Saudi meminta Amerika Serikat membawa pasukannya keluar dari wilayah kekuasaan. Lalu, Qatar melihatnya sebagai kesempatan besar untuk menarik perhatian dunia.

Qatar menghabiskan kas negara hingga US$ 1 miliar untuk membangun pangkalan militer bagi prajurit Negeri Paman Sam itu. Hingga keamanan Qatar menjadi lebih terjamin. Hal ini cukup membuat negara-negara Uni Emirat Arab ketar-ketir dan berusaha menumbangkan Qatar. Dengan memberlakukan sanksi atas tuduhan mendukung Iran atas organisasi teroris.

Itulah penjelasan berkaitan alasan apa yang membuat negara Qatar kaya raya. Mulai dari keberadaan sumber minyak dan gas bumi, serta pengaruhnya di perekonomian global.

MELYNDA DWI PUSPITA

Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar, Penerbangan Jakarta - Doha Melonjak 100 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini .

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

2 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

2 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

5 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

7 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

7 hari lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya