Galang Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur, SKK Migas: Kami Libatkan Industri Hulu
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 24 November 2022 07:25 WIB
TEMPO.CO, Bali-Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya menggerakan industri hulu minyak dan gas (migas) untuk membantu korban gempa Cianjur. Pihak yang terlibat, kata dia, mulai dari kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KSS), industri penunjang hulu migas, serta manajemen dan pekerja SKK Migas.
Dia menjelaskan akan memberikan kontribusi dalam penggalangan bantuan untuk meringankan korban pada masa pemulihan, termasuk perbaikan rumah-rumah yang rusak.
“Pengumpulan bantuan tengah berlangsung. Kami akan mempercepat proses agar bantuan dapat segera disalurkan,” ujar Dwi di acara 3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta, Bali pada Rabu, 23 November 2022.
Dwi juga menyampaikan bahwa pihaknya dari industri migas berduka atas terjadi musibah tersebut. “Atas nama industri hulu migas, saya menyampaikan belasungkawa kepada para korban. Semoga Allah memberikan kesembuhan yang cepat bagi yang terluka,” kata dia.
Dalam menggalang bantuan untuk korban gempa Cianjur, SKK Migas akan berkoordinasi dengan instansi terkait di pusat maupun daerah. “Sehingga bantuan industri hulu migas dapat didistribusikan dengan baik dan tepat,” ucap Dwi.
Adapun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang hadir secara virtual dalamacara yang sama menyampaikan bahwa hingga saat ini sudah lebih dari 280 orang meninggal akibat gempa di Cianjur. Pihaknya terus bergerak untuk membantu masyarakat yang terdampak gempa.
“Saat ini bantuan terus berjalan untuk memastikan seluruh korban mendapatkan bantuan,” ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu.
Sebelumnya pada Senin, 21 November 2022, gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 terjadi di Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis, gempa tersebut adalah gempa tektonik yang terjadi pada kedalaman 11 km dan tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Terpopuler: Orang Kaya Diminta Tak Bebani BPJS Kesehatan, PUPR Bangun Ulang Rumah Runtuh di Cianjur
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
