Setahun GoTo, Merger Tokopedia dan Gojek Itu Lakukan PHK Massal 1.300 Karyawan

Selasa, 22 November 2022 07:50 WIB

GoTo. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo, merger dari Gojek dan Tokopedia, menjadi sorotan publik belakangan ini. Hal ini berangkat dari kabar pemutusan hubungan kerja atau PHK massal GoTo, yang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia kepada 1.300 karyawan atau 12 persen dari tenaga kerjanya. Pemangkasan ini dilakukan di seluruh negara operasional GoTo, antara lain Indonesia, India, Singapura dan Vietnam.

Merespons hal ini, Manajemen GoTo pun akhirnya buka suara. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka mendorong kemandirian finansial perusahaan. “Hal ini dilakukan supaya perusahan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo," rilis dari CEO GoTo pada Jumat, 18 November 2022.

GoTo memilih kebijakan PHK sebagai upaya mengakselerasi perusahaan demi pertumbuhan dan kemandirian bisnis secara sustainable dalam jangka panjang. GoTo pun akan berfokus pada tiga layanan bisnis inti, yakni on-demand, e-commerce dan financial technology. Pasalnya, pertumbuhan ketiga lini bisnis itu dinilai paling konsisten.

Baca: GoTo PHK Massal Karyawan, Ini Cerita Perusahaan dulu Jor-joran Rekrut Lulusan Luar Negeri

GoTo merupakan hasil dari merger dua perusahaan unicorn, yakni Gojek dan Tokopedia. GoTo resmi terbentuk pada 17 Mei 2021. Itu sejatinya merupakan proses akuisisi Tokopedia oleh Gojek sebagai anak perusahaan. Setelah merger, Gojek lalu merubah nama perusahaannya dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia.

Advertising
Advertising

Menurut CEO GoTo Andre Soelistyo, pemangkasan jumlah karyawan adalah keputusan yang sangat sulit dan kompleks. Sehingga ia memerlukan waktu untuk memastikan segala sesuatu direncanakan dengan matang, agar karyawan yang terdampak mendapat perlakuan terbaik.

Ia mengatakan selama 18 bulan Tokopedia dan Gojek bersatu menjadi GoTo, perusahaan telah melewati banyak tantangan dan menerobos banyak hambatan. Salah satu momen paling membanggakan sekaligus paling rumit, menurutnya, adalah pada saat perusahaan memutuskan IPO di tengah-tengah pandemi global.

GoTo mengklaim banyak melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan melakukan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama dalam satu tahun terakhir. Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan telah melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.

Baca: Boy Thohir Pernah Bilang GoTo akan Sampai 200 tahun, profil Komut GoTo dan Perusahaan-perusahaannya

Kendati demikian, optimalisasi itu dinilai belum cukup untuk memperkuat keuangan perseroan. Alhasil GoTo memutuskan untuk fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali perusahaan agar mampu lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global. Gojek juga menjelaskan tantangan makro ekonomi global memberikan dampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia, termasuk GoTo.

Pihak GoTo menyakan bahwa karyawan yang terkena PHK massal itu akan menerima dukungan komprehensif selama masa transisi karena telah bekerja keras dan memberikan kontribusi besar bagi perusahaan. Dukungan tersebut berup tambahan satu bulan gaji, kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu), pencarian kerja dan layanan konseling.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: PHK Massal 1.300 Karyawan, Begini Kilas Balik Berdirinya GoTo Hasil Merger Gojek dan Tokopedia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

12 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

19 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

4 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

4 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

5 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

5 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

6 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

6 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya