Prediksi Inflasi Pekan Ketiga November 0,13 Persen, BI Sebut Harga Telur dan Rokok Jadi Pemicu

Sabtu, 19 November 2022 15:13 WIB

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Bank Indonesia (BI) mengakui, tingkat inflasi pada tahun 2022 akan berada di atas batas atas kisaran sasaran BI yang sebesar 4 persen year on year (yoy). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) berdasarkan Survei Pemantauan Harga memperkirakan inflasi hingga minggu ketiga November 2022 mencapai 0,13 persen secara bulan (month-to-month/mtm).

“Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu ketiga November 2022 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen mtm,” katanya dalan keterangan resmi, Jumat 18 November 2022.

Baca: Dampak Inflasi, Pemprov Sumut Bagikan BLT Rp 130.000 per Orang

Erwin menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu ketiga yaitu telur ayam ras, tomat, dan rokok kretek filter, masing-masing sebesar 0,02 persen mtm.

Di samping itu, sejumlah komoditas pangan lainnya turut menyumbang inflasi, diantaranya daging ayam ras, tempe, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, beras, minyak goreng, air kemasan, dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah -0,09 persen mtm, cabai rawit -0,03 persen mtm, dan bawang putih -0,01 persen mtm.

Pada Oktober 2022, inflasi tercatat sebesar 5,71 persen secara tahunan, masih di atas sasaran BI 2–4 persen, meskipun lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen secara tahunan.

Inflasi kelompok volatile food turun menjadi 7,19 persen secara tahunan dinilai perlu adanya penguatan sinergi dan koordinasi kebijakan yang erat melalui TPIP-TPID dan GNPIP untuk penurunan lebih lanjut.

Inflasi administered prices tercatat sebesar 13,28 persen (yoy) juga dinilai perlu adanya penguatan koordinasi untuk memitigasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM dan tarif angkutan agar lebih rendah.

Proyeksi konsensus pada November 2022 menunjukkan menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi, yaitu 5,9 sebesar seca tahunan, meski lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,7 persen secara tahunan.

Dengan perkembangan tersebut, BI menyatakan akan memperkuat respons kebijakan moneter untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2—4 persen lebih awal, yaitu pada semester pertama tahun 2023.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Baca: Pemerintah Jaga Harga Bahan Makanan Guna Tekan Inflasi

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

10 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

17 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya