Airlangga: Kerja Sama Sektor Publik dan Swasta Jadi Kunci Arsitektur Ekonomi Pasca Pandemi
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 15 November 2022 10:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pada agenda B20 Summit, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kerja sama antara sektor publik dan swasta adalah salah satu kunci dalam menghadapi tantangan global saat ini. Menurutnya, kemitraan sektor publik dan swasta yang didukung dengan pemanfaatan berbagai inovasi dapat menjadi fondasi dalam memperkuat arsitektur ekonomi pasca pandemi.
“Pemerintah harus menunjukkan kepemimpinan dalam menanggapi tantangan di masa depan melalui kemitraan publik-swasta yang lebih kuat untuk menjadi aksi konkret dari kebijakan,” ujar Airlangga, dikutip melalui keterangan tertulis pada Senin, 14 November 2022.
Ia berharap upaya tersebut mampu menyediakan solusi bagi berbagai isu strategis mulai dari ketahanan pangan hingga transisi energi yang terjangkau dan adil. Melalui langkah tersebut, ia pun optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,4 persen pada tahun 2022. "Jauh lebih tinggi dari perkiraan awal berbagai organisasi global," ucapnya.
Di hadapan para pengusaha internasional, ia mengungkapkan pada kuartal ketiga 2022, ekonomi Indonesia bahkan tumbuh 5,72 persen secara year-on-year. Salah satu pendorong pencapaian itu, menurut dia, adalah inisiasi pemerintah melalui program Kartu Prakerja sebagai program.
Airlangga menjelaskan program itu bertujuan untuk reskill, upskill, dan meningkatkan literasi digital, serta di saat yang bersamaan meningkatkan inklusi keuangan. Menurutnya, program itu berhasil membuat para calon tenaga kerja Indonesia beradaptasi dengan dunia kerja masa depan dan menciptakan peluang baru bagi mereka yang terkena dampak disrupsi teknologi dan pandemi.
Di sisi lain, ia menilai dunia bisnis kini juga perlu melakukan transformasi dengan memanfaatkan teknologi serta research and development yang kuat. Sehingga mampu mendorong praktik bisnis yang lebih efisien dengan produktivitas yang lebih tinggi. Ia berujar transformasi bisnis itu juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dengan ikut menerapkan praktik-praktik environmental, social, and governance (ESG).
Karena itu, ia mengajak negara-negara G20 untuk bersatu dalam menghadapi permasalahan dan tantangan global saat ini. “With Indonesia, lets recover together and recover stronger,” kata Airlangga.
Baca Juga: Airlangga Singgung Perlindungan Tenaga Kerja di Labour 20 Summit: Komunike Sudah Diserahkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.