TEMPO.CO, Nusa Dua -Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan pertemuan Sherpa menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menunjukkan hasil positif. Pembahasan mengenai isu-isu strategis G20 di level menteri dan deputi akan dibawa dalam pertemuan para kepala negara dalam KTT pagi ini, Selasa, 15 November 2022.

"Soal komunike, kesepakatan di level Sherpa pada kemarin sore menghasilkan sesuatu yang positif," ujar Michel di Nusa Dua, Bali, Selasa pagi, 15 November.

Sherpa track Presidensi G20 Indonesia mencakup 12 working groups dan sepuluh engagement groups. Sebelumnya, sinyal gagalnya kesepakatan atau leaders communique menguat baik di level Sherpa maupun KTT G20.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan KTT G20 berjalan saat eskalasi perang Rusia dan Ukraina menguat. KTT juga berlangsung lan saat dunia menghadapi krisis.

Menanggapi itu, Michel mengaku Presidensi G20 Indonesia kali diliputi tantangan yang tidak mudah. Indonesia harus mendorong KTT mencapai kesepakatan saat tensi geopolitik memanas dan terbagi dalam blok-blok. "Tentu saja tidak mudah untuk membawa KTT ini mencapai sebuah kompromi," katanya.

Pagi ini KTT G20 akan berlangsung di Apurva, Nusa Dua, Bali. Sebagai Presidensi G20, Indonesia akan mendorong terjadinya kesepakatan untuk isu-isu strategis yang meliputi transisi energi, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan.

Sejumlah pimpinan negara anggota G20 dan delegasi-delegasinya. Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyambut para petinggi negara. Pada KTT kali ini, 17 kepala negara akan hadir secara langsung di Bali.

Baca Juga: B20, Sri Mulyani Minta Pengusaha Bantu Turunkan Ketegangan Geopolitik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.