Airlangga Yakin Pertumbuhan EkonomI RI Tembus 5,4 Persen Jika Publik dan Swasta Berkolaborasi
Reporter
magang_merdeka
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 14 November 2022 15:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan transformasi di berbagai sektor merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Dalam mendukung upaya transformasi tersebut, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak, termasuk dengan melakukan penguatan kemitraan antara sektor publik dan swasta (public-private partnership).
“Pemerintah harus menunjukkan kepemimpinan dalam menanggapi tantangan di masa depan melalui kemitraan publik-swasta yang lebih kuat untuk menjadi aksi konkret dari kebijakan,” ujar Airlangga keterangan resmi, Senin, 14 November 2022.
Baca: 5 Negara Luncurkan Sistem Pembayaran Digital, Jokowi: ASEAN Selangkah Lebih Maju
Melalui acara Business20 (B20) Summit yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Airlangga mengapresiasi B20 yang mencakup lebih dari 41 negara dalam mengedepankan pentingnya keberadaan ekonomi inklusif.
Adapun B20 merupakan salah satu engagement group dalam Forum G20 yang terdiri dari komunitas bisnis internasional dan merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Kemitraan sektor publik dan swasta ini nantinya akan menjadi fondasi dalam memperkuat arsitektur ekonomi usai pandemi. Upaya tersebut juga diharapkan mampu menyediakan solusi bagi berbagai isu strategis mulai dari ketahanan pangan hingga transisi energi yang terjangkau dan adil.
“Dengan kemitraan ini, kami berharap ekonomi Indonesia dapat tumbuh 5,4 persen pada tahun 2022, jauh lebih tinggi dari perkiraan awal berbagai organisasi global,” ujar Airlangga. Dalam kesempatan ini, ia mengungkap bahwa pada kuartal ketiga 2022, Indonesia tumbuh 5,72 persen (yoy).
Selanjutnya: Airlangga juga berharap dunia bisnis dapat..
<!--more-->
Lebih lanjut, Airlangga juga berharap dunia bisnis dapat melakukan transformasi dengan memanfaatkan teknologi serta research and development yang kuat, sehingga diharapkan mampu mendorong praktik bisnis yang lebih efisien dengan produktivitas yang lebih tinggi.
Transformasi bisnis tersebut juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan dengan ikut menerapkan praktik-praktik Environmental, Social, and Governance (ESG).
Selain itu, untuk menciptakan peluang baru bagi masyarakat yang terkena dampak disrupsi teknologi dan pandemi, ia mengatakan Indonesia sedang berupaya melakukan inisiasi Program Kartu Prakerja. “Kami telah mengembangkan sistem pendidikan vokasi online melalui Kartu Prakerja,” ungkapnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Airlangga menyampaikan apresiasi atas kesediaan Anne Hathaway untuk membagikan pandangannya sebagai UN Women Goodwill Ambassador mengenai kontribusi perempuan dalam transformasi ekonomi dan pertumbuhan yang inklusif.
Ia turut mengajak semua pihak untuk bersatu dalam menghadapi permasalahan dan tantangan global saat ini. “With Indonesia, lets recover together and recover stronger,” kata Airlangga.
DEFARA DHANYA PARAMITHA
Baca juga: Anne Hathaway: Perempuan Bekerja 512 Miliar Jam Tidak Dibayar Selama Pandemi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini