GoTo Diterpa Isu PHK, Bagaimana Nasib Saham Pekan Depan

Sabtu, 12 November 2022 07:00 WIB

Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat 28 Mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah isu pemutusan hubungan kerja (PHK), saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. malah melaju ke zona hijau. Pada penutupan perdagangan Jumat, 11 November, emiten berkode saham GOTO itu naik 22 poin atau 11,7 persen menjadi bertengger di level 210.

Analis dari PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan saham GoTo masih akan moncer pada perdagangan Senin, awal pekan mendatang. Tren saham awal pekan nanti melanjutkan pengutannya pada penutupan perdagangan Jumat.

Namun, ia memperkirakan saham GoTo akan kembali terkoreksi atau mengalami penurunan beberapa hari kemudian. “Kemungkinan ini (penurunannya) akan terlihat di hari Selasa atau Rabu,“ kata Ibrahim ketika dihubungi oleh Tempo pada Jumat, 11 November 2022.

Meskipun begitu, Ibrahim menyebut penurunan saham GoTo tidak akan terlalu tajam, mengingat kondisi pasar yang sedang cukup bagus. Ibrahim melihat, pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik mendorong saham-saham yang listing di bursa untuk kembali positif.

Baca juga: Shopee PHK 187 Karyawan, Pakar: Winter Bisnis Startup is Coming

Advertising
Advertising

“Kalo turun pun tidak terlalu dalam, kalau stakeholder melakukan perampingan ya wajar,” katanya.

Ibrahim meramalkan, pergerakan saham GoTo untuk saat ini masih cukup bagus, walau ada risiko berpengaruh ke saham lain. “Tapi dengan informasi rumor GoTo akan lakukan PHK ini, kemungkinan akan berpengaruh pada emiten saham-saham GoTo tersebut,” jelas Ibrahim.

GoTo dikabarkan berencana melakukan PHK terhadap 1.000 orang karyawannya. Pemangkasan karyawan disebut-sebut merupakan bentuk efisiensi keuangan perusahaan.

Melansir Bloomberg, Jumat, 11 November 2022, jumlah karyawan yang akan di-PHK ini setara dengan lebih dari 10 persen tenaga kerja. Adapun tenaga kerja yang akan masuk daftar efisiensi itu akan berasal dari semua divisi.

Ihwal PHK ini, Ibrahim mengatakan, perusahaan yang melakukan merger atau holding wajar melakukan pengurangan jumlah karyawan. "Tujuannya adalah untuk mengurangi pengeluaran budget yang cukup tinggi untuk saat ini, jadi wajar GoTo melakukan PHK besar-besaran,” ucap Ibrahim.

DEFARA DHANYA PARAMITHA | BISNIS

Baca juga: Ada Isu PHK 1.000 Karyawan, Saham GoTo Malah Naik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

5 jam lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

7 jam lalu

Laporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.

Baca Selengkapnya

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

11 jam lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

1 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

2 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

3 hari lalu

Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.

Baca Selengkapnya