Jumlah Pekerja Penuh Waktu Naik, BPS: Kondisi Ketenagakerjaan RI Membaik

Selasa, 8 November 2022 07:50 WIB

Pekerja melintas di saat sepulang kerja di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, 26 Januari 2022. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus harian terbanyak hari ini, yaitu 3.509 kasus. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kondisi ketenagakerjaan di Indonesia sudah membaik. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan situasi itu salah satunya ditandai dengan meningkatnya proporsi pekerja penuh.

“Presentase pekerja penuh atau yang bekerja di atas 35 jam per minggu menunjukkan peningkatan 4,16 persen poin dari 64,30 persen pada Agustus 2021 menjadi 68,46 persen poin di Agustus 2022,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Senin, 7 November 2022.

Margo mengatakan kondisi ketenagakerjaan juga lebih baik ketimbang dua periode sebelumnya. Sebab pada 2021, tren pekerja penuh hanya 64,30 persen. Lalu pada 2020, angkanya lebih rendah, yakni 63,85 persen.

Baca juga: Menaker Sebut Tingkat Pengangguran Sudah Turun Sejak Pandemi, Apa Penyebabnya?

Meski lebih baik, capaian angka pekerja penuh pada 2022 masih belum lebih tinggi ketimbang proporsi sebelum pandemi. Pada 2019, proporsi pekerja penuh mencapai 71,04 persen.

Advertising
Advertising

Selain peningkatan proporsi pekerja penuh, membaiknya situasi ketenagakerjaan di Indonesia ditandai dengan peningkatan pekerja formal. Margo mengatakan dari 135,30 juta penduduk yang bekerja, 37,6 persen di antaranya bertatus sebagai buruh atau karyawan dan pegawai. Proporsi pekerja formal tersebut, kata dia, naik 0,14 poin.

“Peningkatan proporsi pekerja formal menunjukkan bahwa keadaan terus membaik mekipun belum sepenuhnya pulih ke level sebelum pandemi,” kata dia.

Lebih lanjut, dari segi penyerapan, sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan memiliki kontribusi paling besar. Margo menyebut sektor pertanian menyerap tenaga kerja paling tinggi.

Sepanjang Agustus 2021 hingga Agustus 2022, pihaknya mencatat pertanian mampu menyerap 1,57 juta orang. Sedangkan sektor perdagangan menyerap 450 orang dan industri pengolahan 470 ribu orang.

“Kalau dijumlahkan, lapangan pekerjaan ini sudah memberi kontribusi sebesar 62,14 persen,” ucap Margo.

Selanjutnya, tingkat pengangguran terbuka turun....

<!--more-->

Menaker Sebut Tingkat Pengangguran Turun

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebelumnya mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia sudah menurun dalam dua tahun terakhir atau sejak pandemi Covid-19 pada 2020. TPT adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Menyitir data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2022, TPT di Indonesia sebesar 5,83 persen. Angka ini terus turun dari posisi TPT pada 2021 yang sebesar 6,2 persen dan pada 2020--saat merebaknya Pandemi Covid-19--sebesar 7,07 persen.

"Alhamdulillah atas kerja keras stakeholder ini, pengangguraan bisa kita turun menjadi 5,83 persen," kata Ida dalam acara Job Fair Nasional 2022 di Jakarta Convention Center, Ahad, 30 Oktober 2022.

Ida mengatakan, jumlah tersebut terus mengalami kemelorotan meskipun jumlah angkatan kerja di Indonesia bertambah setiap tahunnya sebanyak 4,2 juta orang. Penambahan itu adalah dampak dari bonus demografi di Indonesia yang baru mencapai puncaknya pada 2030.

Ida menjelaskan, mampunya pemerintah menekan jumlah pengangguran ini disebabkan fokus kebijakan yang selama ini diterapkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Jokowi, kata Ida, konsentrasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia melalui penguatan vokasi.

RIRI RAHAYU | ARRIJAL RACHMAN

Baca: Tingkat Pengangguran Terbuka Turun Jadi 5,86 Persen, BPS: Membaik Seiring Penguatan Ekonomi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

5 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

5 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

6 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

6 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

6 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

6 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

6 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya