Mampu Kendalikan Inflasi, Pemprov Sumatera Utara Dapat Bonus Rp10 Miliar

Kamis, 3 November 2022 19:28 WIB

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat membuka Festival Danau Toba 2019 di Open Stage Parapat, Kabupaten Simalungun, Senin, 9 Desember 2019. TEMPO/Mei Leandha

Pengamat ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan, dampak kenaikan harga BBM pada awal September terhadap pembentukan inflasi sudah reda. Pantauan terhadap sejumlah harga kebutuhan masyarakat belakangan ini, beberapa komoditas pangan tertentu seperti cabai mengalami penurunan. Produk makanan atau minuman serta kebutuhan rumah tangga yang dihasilkan dari olahan industri banyak yang tidak menyesuaikan harga dan cenderung naik.

Hasil pantauannya, beberapa kebutuhan dapur seperti kecap sachet mengalami penurunan isi atau kuantitas sebanyak 5 persen (dari 20 ml menjadi 19 ml). Produk lain seperti pengharum pakaian sachet, yang tidak mengalami kenaikan harga, namun terindikasi melakukan pemotongan bonus penjualan. Sebelumnya, dalam satu renteng pengharum pakaian sachet selalu tersedia satu sachet sebagai hadiah bagi pengecer.

"Hadiah tersebut sudah ditiadakan. Bukan hanya pengharum pakaian, pedagang juga mengeluhkan produk kopi sachet juga menghilangkan bonus bagi penjual. Semuanya dilakukan untuk mempertahankan harga," kata Gunawan kepada Tempo.

Produk makanan atau jajanan kemasan anak-anak, juga diklaim isinya berkurang. Pelaku industri, baik industri rumahan hingga industri besar melakukan strategi dengan mengurangi kualitas maupun kuantitas agar harga jual produk tetap mampu menopang penjualan.

"Jika hanya patokan harga yang dijadikan acuan, maka produk-produk tersebut seakan tidak menyumbang inflasi. Tapi saya menilai, masyarakat mengeluarkan jumlah uang yang sama untuk nilai barang yang menurun. Ada penurunan kualitas hidup dari sisi ekonomi masyarakat. Dengan kata lain, harga barang memang stabil tetapi masyarakat dipaksa untuk irit," bebernya.

Sehingga besaran inflasi yang cukup terkendali setelah kenaikan harga BBM belakangan ini menyisahkan sebuah paradoks. Sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya Sumut diperkirakan akan merealisasikan deflasi di Oktober kemarin. Penurunan harga pada komoditas pangan khususnya cabai menjadi salah satu motornya.

Namun, Indonesia maupun sejumlah wilayah lain yang tengah berupaya meredam gejolak inflasi bisa terjebak dalam kebijakan yang justru menurunkan kualitas hidup masyarakat. Misalnya dengan menambah luas areal tanaman pangan yang jelas berpotensi membuat petani merugi. Kebijakan dengan pendekatan excess supply tersebut memang bisa meredam harga tetapi bisa mencederai para petani.

"Jika pendekatan ini diambil, sebaiknya diikuti dengan pengendalian stok agar harga di tingkat petani tetap terkendali," kata Gunawan.

Di sisi lain, banyak pelaku industri yang mengkhawatirkan terjadinya penurunan permintaan atau decrease in demand yang disiasati dengan pengendalian mutu dan kuantitas serta harga yang stabil. "Ini juga akan membuat inflasi tidak naik," tuntasnya.

Baca Juga: Revisi Proyeksi Inflasi Akhir 2022, Bank Indonesia: Lebih Rendah dari 6,3 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

14 jam lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Foto Presiden Jokowi Tak Dipasang di Kantor DPD PDIP Sumut, Begini Aturan Pemasangan Foto Presiden dan Wapres

23 jam lalu

Foto Presiden Jokowi Tak Dipasang di Kantor DPD PDIP Sumut, Begini Aturan Pemasangan Foto Presiden dan Wapres

Aturan tentang pemasangan foto Presiden - Wakil Presiden dan Lambang Negara diatur dalam Surat Menpanrb 12/2014.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

2 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

4 hari lalu

Setelah Bupati Divonis, Giliran Camat di Samosir Ditahan Gara-gara Ubah Hutan Lindung jadi Permukiman Perambah

Giliran mantan Camat Harian Waston Simbolon menjadi tersangka kasus mengubah hutan menjadi permukiman bagi perambah.

Baca Selengkapnya

PSSI Tetap Siapkan Bonus untuk Timnas U-23 Meski Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024

4 hari lalu

PSSI Tetap Siapkan Bonus untuk Timnas U-23 Meski Gagal Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Timnas U-23 Indonesia sebelumnya berhasil melewati target yang ditetapkan PSSI di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

5 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

5 hari lalu

Nikson Nababan Blusukan ke Kampung Nelayan Seberang Belawan

Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu), Nikson Nababan, blusukan ke Kampung Nelayan Seberang, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan, pada Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

6 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

6 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya