The Fed Naikkan Suku Bunga Lagi, Rupiah Bakal Makin Tertekan

Kamis, 3 November 2022 15:54 WIB

Petugas tengah merapikan uang dolar Amerika pecahan 100 dolar dan uang Rupiah pecahan 100 ribu di tempat penukaran Valuta Asing di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2022. Indeks dolar AS terkoreksi 0,34 persen ke level 112,928. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Kalangan ekonom memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan semakin tertekan, seiring dengan kian tingginya suku bunga acuan bank sentral AS, Fed Fund Rate menjadi 3,75 – 4 persen, setelah semalam diumumkan naik lagi 75 basis poin.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan masih terus agresifnya kebijakan moneter The Fed itu akan semakin membuat aliran modal dari negara-negara ekonomi berkembang atau emerging market banyak keluar, termasuk yang ada di Indonesia.

"Semakin lama tingginya tingkat suku bunga itu, semakin meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global. Dengan demikian memicu arus keluar modal di pasar negara berkembang, terutama pasar keuangan Indonesia, terutama di pasar SBN," kata dia dikutip dari Macro Brief, Kamis, 3 November 2022.

Imbas dari kondisi keluarnya aliran modal asing, terutama di pasar surat berharga negara (SBN) akan langsung tertuju pada nilai tukar mata uang terhadap dolar AS. Faisal mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga pasti akan semakin tertekan.

"Ini memberikan tekanan pada stabilitas nilai tukar rupiah meskipun harga komoditas yang tinggi memungkinkan Indonesia untuk terus mengalami serangkaian surplus perdagangan yang besar dan mencatat peningkatan aliran masuk modal asing," ujar Faisal.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS per hari ini di level Rp 15.681 per dolar AS. Angka itu jauh lebih tinggi dari catatan pada hari sebelumnya, Rabu, 2 November 2022 di level Rp 15.652.

Selanjutnya baca Ekonom Perkirakan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga<!--more-->

Dengan begitu, Faisal memperkirakan Bank Indonesia akan turut merespons kebijakan suku bunga acuan The Fed dengan mengeluarkan kebijakan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo yang juga masih agresif. Apalagi, dia memperkirakan, kebijakan moneter The Fed yang ketat itu baru akan mencapai puncaknya pada semester I - 2023.

"Kami memutuskan untuk merevisi perkiraan BI-7DRRR kami menjadi 5,50 persen pada akhir tahun 2022 (vs 3,50 persen pada tahun 2021) dan menjadi 5,75 persen pada akhir tahun 2023," ujar Faisal.

Sebelumnya, Dilansir Bloomberg pada Kamis 3 November 2022, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 1-2 November 2022 waktu AS memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3,75 – 4 persen.

Dengan keputusan ini, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 75 basis pada pertemuan keempat berturut-turut. Ini juga merupakan level suku bunga tertinggi sejak tahun 2008.

Keputusan suku bunga ini sejalan dengan ekspektasi banyak pihak. Ekonom Anna Wong, Andrew Husby dan Eliza Winger sebelumnye memperkirakan The Fed secara luas diperkirakan akan menaikkan tarif sebesar 75 basis poin untuk pertemuan keempat kali berturut-turut.

Dalam pernyataan setelah keputusan suku bunga, The Fed mengatakan bahwa kenaikan suku bunga yang berkelanjutan kemungkinan akan diperlukan agar inflasi dapat kembali ke target The Fed di level 2 persen.

“Dalam menentukan laju kenaikan kisaran target suku bunga di masa mendatang, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter yang kumulatif, jeda kebijakan moneter yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan ekonomi dan keuangan,” ungkap The Fed dalam pernyataannya.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah 30 Poin di 15.627 per USD, Bagaimana Prediksi Esok Hari?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

2 hari lalu

Timnas AMIN Jelaskan Urgensi Pertemuan Jokowi dan Prabowo untuk Bahas RAPBN 2025

Awalil menilai pertemuan dan koordinasi antara Jokowi dan Prabowo memang diperlukan dan sangat penting dilakukan saat ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya