Harga Referensi CPO Naik, Kemendag Kerek Bea Keluar Jadi USD 18 per Metrik Ton

Rabu, 2 November 2022 22:40 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menetapkan harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil atau CPO) sebesar US$ 770,88 per metrik ton. Harga tersebut berlaku untuk penetapan bea keluar (BK) periode 1 hingga 5 November 2022.

"Nilai ini naik 7,98 persen atau US$ 56,99 dibanding periode 16 sampai 31 Oktober 2022," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Didi Sumedi, dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 2 November 2022.

Ia mengungkapkan peningkatan harga referensi CPO berdampak terhadap naiknya bea keluar menjadi US$ 18 per metrik ton. Perubahan itu menyesuaikan ketentuan yang termaktub dalam kolom 3 lampiran huruf C pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022.

Baca: Kemendag: Harga CPO Turun karena Kekhawatiran Resesi Global

Adapun harga referensi CPO diatur dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1460 Tahun 2022 tentang Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

Advertising
Advertising

Selanjutnya, minyak goreng dalam kemasan bermerek dengan berat bersih kurang atau maksimal 25 kilogram tidak akan dikenakan bea keluar. Aturan itu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1462 Tahun 2022 tentang Daftar Merek Refined, Bleached, And Deodorized (RBD) Palm Olein.

Didi berujar saat ini harga referensi CPO meningkat di atas ambang batas sebesar US$ 680 per metrik ton. Karena itu, pemerintah menaikan bea keluar CPO hingga 15 November 2022. Ia menjelaskan peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi sejumlah faktor, misalnya penurunan pasokan dari Indonesia dan Malaysia. Penurunan pasokan itu diakibatkan oleh meningkatnya curah hujan dan konflik Ukraina dan Rusia yang memanas.

Penyebab lainnya adalah rencana negara-negara OPEC+ untuk mengurangi produksi minyak mentah dunia sebesar 2 juta barel per hari mulai November 2022. Selain itu, terjadi penurunan harga minyak nabati lainnya, seperti kedelai dan minyak canola.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Faisal Basri Nilai Larangan Ekspor CPO adalah Kebijakan Terburuk Sepanjang Masa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

2 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

3 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

23 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

29 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027

Baca Selengkapnya

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

33 hari lalu

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.

Baca Selengkapnya

Bea Keluar Konsentrat Tembaga dan Seng Naik

35 hari lalu

Bea Keluar Konsentrat Tembaga dan Seng Naik

Konsentrat tembaga dan seng mengalami kenaikan bea keluar.

Baca Selengkapnya