Bappenas Terbitkan Panduan Penyusunan Pendanaan Biru untuk Pembangunan Ekonomi RI

Selasa, 1 November 2022 13:40 WIB

Menteri Perencanaan Pembanguban Nasional/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat menyampaikan sambutan di acara peluncuran dokumen nasional Blue Finance Instrument Development Guideline di Kantor Bappenas pada Selasa, 1 November 2022. TEMPO/Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas meluncurkan Panduan Penyusunan Instrumen Pendanaan Biru (Blue Finance Instruments Development Guideline). Panduan merupakan hasil dari kerja sama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta stakeholder terkait.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menjelaskan panduan itu dibuat untuk mempercepat dan mendukung penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta mengejar pencapaian target SDG’s. Dia mengatakan pemerintah menyadari kebijakan keberpihakan diperlukan, karena tantangan pendanaan di masa depan akan semakin berat.
"Karena itu langkah awal kita adalah memantapkan upaya pembangunan ekonomi biru dengan mempersiapkan landasan yang kokoh bagi perencanaan dan implementasi kebijakan ekonomi biru di Indonesia ke depan,” ujar dia di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 November 2022.
Saat ini, Suharso menuturkan, memang telah ada instrumen pendanaan berupa SDGs Bond yang dikeluarkan pada 2021. Instrumen itu berhasil mengumpulkan hingga 500 juta Euro dan juga penerbitan obligasi “Green Sukuk” senilai US$ 1,2 miliar pada 2018.
Dana tersebut, kata dia, telah membiayai proyek-proyek strategis di Indonesia, tapi belum menyentuh sektor pembangunan kelautan yang berkelanjutan. “Harapannya melalui Pendanaan Biru ini nanti bisa dikembangkan berbagai instrumen pendanaan inovatif yang bisa menyempurnakan berbagai instrumen yang telah ada saat ini,” kata dia.

Suharso optimistis dengan suksesnya SDGs Bond atau Green Sukuk yang pernah dilakukan sebelumnya. Dan berharap akan semakin menunjukan kepemimpinan Indonesia dalam mengawal isu-isu lingkungan hidup baik di darat dan laut, serta pengembangan mekanisme pendanaannya yang inovatif dan berkelanjutan.

“Instrumen yang kita konkretkan panduannya ini, kami harap akan menjadi salah satu jawaban dalam memenuhi gap pendanaan disektor kelautan dan perikanan di masa yang akan datang," tutur Suharso. "Guna mencapai target pembangunan dalam kerangka SDGs dan Blue Economy."

Dokumen Panduan Penyusunan Pendanaan Biru ini, menurut Suharso, akan sangat membantu pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan instrumen pendanaan yang tepat. Sehingga bisa membiayai kegiatan-kegiatan Ekonomi Biru berkelanjutan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

4 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

4 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

8 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

8 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

23 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

28 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

31 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya