Inflasi Tahunan Oktober 2022 Turun Jadi 5,71 Persen, Bensin dan Tarif Angkot Pemicunya

Selasa, 1 November 2022 11:47 WIB

Antrean sepeda motor mengisi BBM Pertalite di SPBU Jalan Kiaracondong, Bandung, setelah BBM Pertalite di beberapa SPBU habis, 1 September 2022. Sebaliknya, harga BBM non subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite turun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat inflasi Indonesia secara tahunan pada Oktober 2022 mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Oktober, inflasi tahunan atau year on year sebesar 5,71 persen, turun dari posisi September 2022 sebesar 5,95 persen.

"Dari pantauan kita, berdasarkan hasil pantauan di 90 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) ini tekanan inflasi terlihat mulai lemah," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pusat Setianto saat konferensi pers dari kantornya, Jakarta, Selasa, 1 November 2022.

Baca: Inflasi Oktober Diprediksi Tembus Hampir 6 Persen, Harga BBM dan Beras Jadi Penyebab Utama

Setianto menjelaskan, tingkat inflasi pada Oktober 2022 lebih dipicu oleh beberapa komoditas seperti bensin, tarif angkutan dalam kota, beras, solar, termasuk tarif angkutan antara kota, tarif kendaran online, dan bahan bakar rumah tangga.

Sementara itu, berdasarkan sebarannya, inflasi tertinggi kata dia terjadi di Tanjung Selor pada Oktober 2022 dengan besaran inflasi mencapai 9,11 persen. Sementara itu, inflasi terendah tercatat di Ternate dengan besaran mencapai 3,32 persen.

Advertising
Advertising

"Ini tertinggi dibanding 90 kabupaten yang kita pantau pada Oktober, penyebabnya utamanya disebabkan angkutan udara dengan andil 2,08 persen, kemudian bensisn 1,27 persen, bahan bakar rumah tanggal 0,87 persen, dan cabai rawit andilnya 0,50 persen," ujar Setianto.

Menurut Setianto, jika merujuk pada tingkat inflasi berdasarkan komponennya, penuruna inflasi secara tahunan ini dipicu oleh turun drastisnya inflasi pada komponen harga bergejolak, dari September 2022 sebesar 9,02 persen menjadi 7,19 persen pada Oktober 2022.

"Untuk komponen harga yang bergejolak ini yang meredam inflasi tahunan kita. Disebabkan penurunan harga beberapa komoditas pangan yang saya sampaikan sebelumnya," kata Setianto.

Adapun untuk komponen lain, seperti harga yang diatur pemerintah tidak mengalami perubahan angka dari September 2022, yaitu sama-sama 13,28 persen. Sedangkan inflasi inti sedikit naik dari September 3,21 persen menjadi 3,31 persen pada Oktober.

"Tekanan inflasi inti ini dengan andil 2,18 persen, jadi untuk inflasi tahunan ini kalau kita lihat 2 bulan pasca penyesuaian harga BBM tekanan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah memang masih cukup tinggi," ujar dia.

Baca: Proyeksi Inflasi Oktober 2022 5,8 Persen, Bank Indonesia: Turun Sedikit Secara Tahunan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

5 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

12 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

1 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

8 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya