BPS Umumkan Oktober 2022 Deflasi 0,11 Persen secara Bulanan

Selasa, 1 November 2022 11:38 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Margo Yuwono saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jakarta Pusat, pada Senin, 1 Agustus 2022. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada Oktober 2022 sebesar 0,11 persen secara bulanan. Sementara itu, inflasi tahun kalender dari Januari hingga Oktober 2022 sebesar 4,73 persen dan secara tahunan telah mencapai 5,71 persen.

Besaran deflasi pada bulan ini masih lebih baik dibandingkan dengan inflasi pada September 2022 sebesar 1,17 persen secara bulanan dan secara tahunannya juga lebih rendah dari yang tercatat pada bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen.

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Pusat Setianto mengatakan angka deflasi itu diperoleh berdasarkan pemantauan Indeks Harga Konsumen atau IHK di 90 kota yang menunjukkan 60 kota deflasi.

"Deflasi sebesar 0,11 persen secara month to month ini terjadi penurunan IHK dari 112,87 pada September 2021 menajdi 112,75 pada Oktober 2022," kata dia saat konferensi pers dari kantornya, Jakarta, Selasa, 1 November 2022.

Baca: Pendataan Regsosek 2022, BPS Turunkan 400 Ribu Petugas di 514 Kabupaten dan Kota

Advertising
Advertising

Setianto menjelaskan, dari hasil pemantauan IHK pada Oktober 2022 itu, deflasi terdalam secara bulanan terjadi di Gunungstioli dengan besara minus 1,48 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,76 persen.

"Deflasi terbesar di seluruh Indonesia ini akibat oleh cabai merah yang memberi andil 1,19 persen, cabai rawit andilnya 0,20 persen, daging ayam ras 0,08 persen dan minyak goreng 0,03 persen," ungkap dia.

Setianto berujar, komoditas utama yang menyumbang deflasi pada bulan itu adalah cabai merah telur ayam ras daging ayarm ras cabai rawit tomat dan bawang merah. Ini menyebabkan kelompok makanan, minuman, dan tembahaku deflasi terbesar, yaitu 0,97 persen dengan andil 0,25 persen ke deflasi.

Berdasarkan komponennya, inflasi inti pada bulan itu sebesar 3,31 persen secara tahunan dengan andil 2,81 persen. Untuk harga-harga bergejolak atau volatile food mengalami inflasi 7,19 persen, dengan andil 1,18 persen.

Adapun harga yang diatur oleh pemerintah atau administered price inflasi sebesar 13,28 persen secara tahunan dengan andilnya 2,35 persen. Tingkat inflasi komponen ini kata Setianto tertinggi dibanding komponen lain

"Ini sama dengan kondisi pada September 2022 dengan andil 2,35 persen jadi kalau dilihat grafiknya ini yang tertinggi tentu saja akibat dari kenaikan BBM pada 3 Septemebr lalu" tutur dia.

Baca: BPS Temukan 224 Tunawisma di Jakarta Barat

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

14 jam lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

3 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya