Jokowi Beri Mentan Waktu Seminggu Pastikan Jumlah Stok Beras Nasional

Selasa, 1 November 2022 11:27 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen padi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk mengecek stok beras nasional yang ada saat ini. Perintah Jokowi disampaikan dalam rapat ketersediaan stok beras di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 30 Oktober 2022.

"Saya diberi waktu oleh Bapak Presiden satu minggu ini untuk mengecek kembali faktualisasi data yang ada bersama seluruh jajaran, bersama para gubernur, para bupati," kata Syahrul dalam keterangan tertulis pada Senin, 30 Oktober 2022.

Baca: Mentan Belgia Apresiasi Pengembangan Bibit Sapi Unggul di Indonesia

Syahrul mengklaim berdasarkan data dan neraca dari Kementerian Pertanian, ketersediaan beras nasional saat ini masih cukup. Bahkan dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, produksi beras pada 2022 adalah yang tertinggi.

Ia menyebutkan panen tertinggi terjadi pada Maret hingga April, yakni di atas 18,3 juta ton. Kemudian saat panen kedua pada Agustus hingga Oktober, menurut dia, hasil produksi petani mencapai lebih dari 13,0 juta ton. "Oleh karena itu, data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri," ucapnya.

Advertising
Advertising

Meski sudah menyatakan stok beras aman, Syahrul mengatakan Jokowi tetap memerintahkan jajarannya untuk menambah pasokan melalui beras cadangan yang ada di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Ia akan memastikan pihaknya segera melakukan perintah Jokowi.

"Akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini," tutur Syahrul.

Dengan ketersediaan stok beras yang mencukupi, kata dia, fluktuasi harga beras pun diharapkan dapat ditangani. Ia mengaku telah berkomitmen bersama Menteri Perdagangan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk bekerja sama mengecek ketersediaan stok beras di lapangan.

"Ya saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahkan data yang ada saat 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar. Boleh tanya semuanya kita tidak pernah dengar ada lahan yang puso kan? Tidak pernah ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal kan?" kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun optimistis cadangan beras pemerintah (CBP) dapat mencapai 1 juta ton pada akhir 2022. Terlebih setelah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah diterbitkan oleh Jokowi.

Menurut Airlangga, aturan tersebut memberikan Bulog keleluasaan dan fleksibilitas dalam menyerap beras rakyat. "Dengan perpres itu, harusnya Bulog bisa menyerap lebih besar (untuk CBP). Kita lihat saja kapan realisasinya," ujar Airlangga.

Sebelumnya, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rachmi Widiriani mengatakan stok CBP di Bulog pada Oktober 2022 hanya sebesar 673.613 ton.

"Kalau dibandingkan bulan Oktober tahun lalu, maka stok in hand di 2022 ini paling kecil," ucapnya dalam diskusi yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi secara daring, Selasa, 25 Oktober 2022.

Pasokan CBP pada Oktober 2022, tuturnya, jauh lebih rendah dibandingkan dengan stok pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada Oktober 2021, stok CBP Bulog mencapai 1,25 juta ton.

Sekretaris Jenderal Aliansi Petani Indonesia Muhammad Nuruddin pun memperingatkan bahwa saat ini stok beras domestik sangat tidak aman. Ia menyebutkan CBP kian tipis, sementara faktor cuaca lima bulan ke depan akan terus menggerus hasil panen petani. Nuruddin bahkan memperkirakan penurunan hasil panen petani bisa mencapai 30 persen.

Karena itu, ia berharap pemerintah segera memutuskan apakah akan mengimpor beras sebagai solusi. Jika tidak, ia memprediksi akan semakin banyak kasus penyelundupan impor pada tahun depan.

"Mending diformulasi supaya enggak ada impor selundupan. Jujur saja bahwa ada faktor iklim menurunkan produktivitas padi secara nasional," tuturnya.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Panggil Menteri Ekonomi ke Istana, Jokowi: Kenapa Harga Beras Naik?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

1 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

2 hari lalu

Saksi Ungkap Kementan Keluar Uang Rp 3 Juta per Hari untuk Makan Online dan Laundry di Rumah Dinas SYL

Saksi mengungkapkan Kementan kerap keluar uang Rp 3 juta per hari untuk keperluan makan online dan laundry di rumah dinas SYL.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

5 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

5 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

6 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

7 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

7 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

7 hari lalu

Albertina Ho Nilai Pelaporan Dirinya oleh Nurul Ghufron karena Dewas KPK Proses Dugaan Pelanggaran Etik

Anggota Dewas KPK Albertina Ho menduga ada indikasi lain di balik pelaporan terhadap dirinya oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ke Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

7 hari lalu

Albertina Ho Akui Dilaporkan Nurul Ghufron karena Koordinasi dengan PPATK soal Kasus Jaksa TI

Anggota Dewas KPK Albertina Ho membenarkan tengah dilaporkan ke Dewas KPK oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya