Usut Pelanggaran Perusahaan Tambang Emas dan Tembaga di Sumbawa, ESDM Bakal Terjunkan Tim

Minggu, 30 Oktober 2022 20:46 WIB

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat) Erry Setiawan menyoroti masalah yang melibatkan PT Amman Nusa Tenggara. Perusahaan yang mengoperasikan 25 ribu hektare tambang emas dan tembaga di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, tersebut diduga melakukan sejumlah pelanggaran.

Masalah-masalah yang muncul adalah pemutusan hubungan kerja atau PHK sepihak hingga pengolahan limbah B3 yang dibuang di laut dalam.

“Kemudian juga penjualan sampah besi atau besi scrap, perusahaan core-nya penambangan tapi ngurusin sampah besi, ini maksudnya bagaimana?" ucap Erry dalam forum diskusi publik bertjuk Problem Pertambangan Amman Nusa Tenggara dalam Perspektif HAM, Lingkungan Hidup, Tenaga Kerja dan Hak Masyarakat Lokal di Bakoel Koffie, Jakarta, Minggu 30 September 2022.

Erry berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turun tangan mengusut dan mengatasi perkara-perkara tersebut. Dia pun meminta Kementerian membuka masalah ini ke publik.

“Kecuali mungkin ada yang berbau tindak pidana, kesalahannya sudah ada unsur tindak pidana, silakan dibawa ke ranah hukum,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Polemik Tambang Emas Trenggalek, PT SMN: Kami Berizin Secara Legal

Hadir dalam acara yang sama, Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan Kementeriannya akan menerjunkan tim ke lapangan untuk menemukan titik terang atas permasalahan tersebut. “Kami harus mengecek prosesnya di lapangan, untuk itu kami akan sesegera mungkin nanti menerjunkan tim, sebab ini kan harus bekerja sama lintas sektoral," katanya.

Meski begitu, Rida memastikan laporan yang ia terima akan menjadi catatan bagi Kementerian ESDM. Lebih lanjut, Rida menilai perkara yang terjadi di PT Amman Nusa Tenggara cukup kompleks. Perkara itu terjadi lantaran ada celah antara perusahaan dan pekerja serta masyarakat sekitar, yakni karena komunikasi.

Adapun anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu, mengatakan pihaknya akan mengangkat perkara pertambangan ini ke komisinya. Termasuk, memanggil Direksi PT Amman Nusa Tenggara untuk hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII.

“Kami juga akan melakukan kunjungan, mengecek langsung. Jangan sampai pasca penambangan masyarakat cuma dapat sampah dan kerugiannya saja. Sedangkan enaknya hanya dinikmati segelintir orang,” ucap Adian.

Baca juga: Hilirisasi Tambang Serap Pekerja Lokal, Wamenaker Dukung Jokowi Larang Ekspor Timah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

22 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

5 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

5 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

9 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

14 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

14 hari lalu

Kisruh Google Lakukan PHK yang Diprotes Tentang Kerjasama yang Dukung Israel, Pekerja Buka Suara

Salah satu karyawan Google pun buka suara terkait PHK yang dilakukan Google terhadap 28 karyawan.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

14 hari lalu

Perusahaan Lakukan PHK Karyawan, Simak Ketentuan Hak dan Kewajiban yang Harus Ditaati

Perusahaan yang melakukan PHK perlu memperhatikan beberapa ketentuan mengenai hak dan kewajibannya terhadap karyawan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

16 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya