Kredit Tumbuh 6,83 Persen, Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp 1,2 T

Jumat, 28 Oktober 2022 13:49 WIB

Bank Jatim. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim (BJTM) membukukan laba bersih sebesar Rp1,20 triliun atau tumbuh 1,51 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year-on-year/yoy).

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan perolehan laba bersih didorong oleh kinerja penyaluran kredit yang tumbuh positif hingga akhir September 2022. Kredit meningkat 6,83 persen yoy dengan pertumbuhan terjadi di seluruh segmen.

Kredit di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi, naik 19,07 persen secara tahunan atau Rp5,73 triliun pada September 2022.

Sementara itu, kredit komersial juga terkerek 5,89 persen menjadi Rp11,75 triliun, sementara portofolio kredit konsumsi mencapai Rp28,50 triliun atau tumbuh 5,05 persen secara tahunan.

Baca: Tumbuh 1,49 Persen, Laba Bersih Bank Jatim Kuartal II 2022 Rp 815 M

“Penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman dimana rasio loan at risk [LAR] yang melandai di angka 5,76 persen pada kuartal III/2022. Angka ini berbanding 6,96 persen pada tahun sebelumnya,” ujarnya di Jakarta, Jumat 28 Oktober 2022.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) juga ikut melandai ke angka 3,72 persen atau berbanding 4,40 persen pada tahun sebelumnya.

“Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit Bank Jatim. Pergerakan ini linier dengan kondisi perekonomian Nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” kata Busrul.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit dan kualitas pinjaman, perseroan mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp3,66 triliun, meningkat 8,57 persen secara tahunan. Adapun, biaya provisi turun sebesar 10,72 persen yoy atau tercatat Rp318 miliar.

Kinerja ini membawa Bank Jatim mencatatkan kenaikan laba bersih 1,51 persen yoy atau sebesar Rp1,20 triliun diikuti dengan capaian aset sebesar Rp98,48 triliun.

Adapun, komposisi rasio keuangan perseroan, antara lain, return on asset (ROA) sebesar 2,02 persen, return on equity (ROE) 15,85 persen dan net interest margin (NIM) terjaga di level 5,17 persen.

BISNIS

Baca: Pimpinan Cabang Bank Jatim Tersangka Kasus Kredit Macet Rp4,7 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

5 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya