Moeldoko: Kurang Tepat Kalau Ada yang Bilang Mafia Pelabuhan, yang Ada Mafia Logistik

Kamis, 27 Oktober 2022 10:20 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Moeldoko, Direktur Utama PT INTI Edi Witjara, CEO DesktopIP Phidi Soepangkat, serta Kepala BSSN Hinsa Siburian usai penandatangan MoU Pembangunan Sistem Cloud dalam Rangka Penyiapan Infrastruktur Pengamanan Siber di Wilayah Republik Indonesia di kantor BSSN, Jakarta, 10 Oktober 2022. (Foto dokumentasi Humas PT INTI)

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memberantas mafia sistem logistik di Indonesia. Kata dia, mafia itu bukan hanya bergerak di lingkup pelabuhan saja melainkan sudah bergerak dari hulu ke hilir.

"Sehingga kurang tepat kalau orang mengatakan ada mafia di pelabuhan, yang lebih tepat adalah ada mafia logistik," kata Moeldoko di acara Stranas PK secara daring, Kamis, 27 Oktober 2022.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi, kata Moeldoko, telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), yang salah satu tujuannya adalah untuk menuntaskan pemberantasan para mafia di sistem logistik nasional itu.

Menurut dia, sejauh ini Stranas PK sudah aktif menjalankan tugasnya untuk memperbaiki tata kelola di pelabuhan. Terindikasi dari langkah mereka yang mulai mampu mencegah tindak pidana korupsi di pelabuhan dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi tata kelola bisnis di pelabuhan.

"Tidak hanya berguna untuk memerangi ruang gelap yang biasa dimanfaatkan oleh oknum untuk korupsi dan memburu rente, tapi juga agar publik terlibat seluas mungkin dalam pencegahan korupsi tersebut," ujar Moeldoko.

Advertising
Advertising

Moeldoko menekankan, reformasi tata kelola di pelabuhan ini penting karena pelabuhan menjadi pintu masuk utama perdagangan internasional, baik ekspor maupun impor. Jika tata kelola ini tidak dijaga dengan baik dipastikannya yang rugi masyarakat sendiri karena barang yang didapat akan lebih mahal akibat biaya ekonomi di pelabuhan menjadi tinggi.

"APBN dari sisi penerimaan maupun belanja akan terdampak karena tingginya biaya logistik Indonesia yang menurut Bank Dunia berkontribusi sebesar 23 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ini dari Bank Dunia 2018," kata dia.

Perbaikan di tata kelola pelabuhan ini menurutnya sudah tercermin dari membaiknya Logistic Performance Index Indonesia yang peringkatnya naik dari posisi pada 2018 di level 63 menjadi 46 pada 2021. Angka indeks juga naik dari 2,98 pada 2018 menjadi 3,15 pada 2021 data Bank Dunia.

Tapi, Moeldoko menekankan, angka Logistic Performace Index Indonesia itu masih lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Negara-negara itu disebutkannya adalah Singapura, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Karena itu dia meminta permasalahan logistik harus segera dituntaskan dan dipertahankan meski presidennya berganti.

"Oleh karaen itu kita tidak boleh lagi ada langkah mundur dari seluruh pemangku kepentingan di pelabuhan, ego sektoral harus dikesampingkan," ucap Moeldoko.

Dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja dan turunannya, dia optimistis tata kelola perizinan, baik di lingkup pelabuhan, maupun di sektor usaha lainnya dapat terjaga asalh sistem pengawasannya sudah terbentuk sehingga bisa diawasi dengan transparan.

"Jadi enggak ada lagi istilah kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah, itu sudah bahasa primitif itu, bahasa usang itu," kata mantan Panglima TNI itu.

Baca Juga: Moeldoko Sebut Kerugian Akibat Hacker USD 6 Triliun: RI Perlu Perkuat Infrastruktur Digital

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Penyelundupan Pekerja Migran Marak Lewat Batam, Mafia Tekong Untung Ratusan Juta

2 jam lalu

Penyelundupan Pekerja Migran Marak Lewat Batam, Mafia Tekong Untung Ratusan Juta

Para pekerja migran itu membayar sekitar Rp 10 juta atau lebih kepada para tekong. Dari rombongan ini saja, 16 PMI yang diselundupkan dari Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Luhut Tawarkan Dua Investasi Potensial ke Elon Musk, Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai

15 jam lalu

Terkini: Luhut Tawarkan Dua Investasi Potensial ke Elon Musk, Pakar Minta Pemerintah Audit Kekayaan Pejabat Bea Cukai

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Kontainer sempat Tertahan di Pelabuhan karena Aturan Impor, Apa Isinya?

20 jam lalu

Puluhan Ribu Kontainer sempat Tertahan di Pelabuhan karena Aturan Impor, Apa Isinya?

Puluhan ribu kontainer sempat tertahan di pelabuhan karena aturan impor. Apa saja isinya?

Baca Selengkapnya

Supply Chain Indonesia Dorong Pemakaian AI untuk Rantai Pasok Logistik, Berikut Alasannya

1 hari lalu

Supply Chain Indonesia Dorong Pemakaian AI untuk Rantai Pasok Logistik, Berikut Alasannya

Para penyedia jasa logistik mendorong pemakaian teknologi AI untuk melancarkan rantai pasok logistik. Sistem manual sudah ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 hari lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

3 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

3 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

4 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

4 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

4 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya