Ekonom Nilai Pengusaha Bisa Untung Jika Naikkan Upah Buruh di Atas Inflasi

Rabu, 26 Oktober 2022 23:44 WIB

Massa dari Partai Buruh menggelar aksi di sekitar Istana Negara, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022. Dalam aksi ini, Partai Buruh mengajukan 6 tuntutan. TEMPO/Abdullah Syamil Iskandar

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai kenaikan upah buruh bisa mendorong terbukanya kesempatan kerja dan menguntungkan pengusaha. Buruh sebelumnya menuntut upah meningkat hingga 13 persen atau di atas laju inflasi tahunan.

“Kalau upah naik paling tidak di atas inflasi, misal inflasi naik 6 persen dan upah naik 7 sampai 8 persen, ada tambahan 2 persen dari buruh untuk membelanjakan uangnya,” ujar Bhima ketika ditemui Tempo di Ashley Hotel Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2022.

Pernyataan itu berdasarkan atas hasil studi David Card. Daivd Card merupakan penerima penghargaan Nobel bidang ekonomi pada 2021.

Baca juga: Kembali Demo, Serikat Buruh Tolak PHK di Masa Resesi

Bhima melanjutkan pelaku usaha bakal memperoleh cuan jika upah buruh naik karena tingkat belanja para pekerja akan menguat. Dengan demikian, omzet pengusaha pun akan terkerek. Dampak rembetannya, kemungkinan industri untuk merekrut tenaga kerja baru lebih besar.

Advertising
Advertising

Bhima berujar, titik temu perkara tersebut adalah daya beli pekerja terlindungi dari gempuran inflasi. Keuangan buruh, Bhima melanjutkan, harus surplus untuk menjaga daya beli mereka. Berkaca dari pelbagai hal ini, Bhima melihat tingkat kenaikan upah di atas presentase inflasi bisa menjadi formulasi perhitungan upah yang tepat.

“Inflasi terakhir 6 persen, jadi harus lebih tinggi lagi. Sehingga, buruh tidak jatuh dari kemiskinan, dan juga memperkuat konsumsi rumah tangga domestik,” ucap Bhima.

Kenaikan upah masih menjadi isu yang gencar disuarakan Partai Buruh maupun organisasi serikat buruh. Para pekerja menuntut kenaikan upah 13 persen untuk 2023. Tuntutan itu dilatari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memicu lonjakan harga.

Ledakan harga ini pun dirasakan kaum buruh. Misalnya, kenaikan harga pangan, tranportasi, dan perumahan atau sewa kontrakan.

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan tuntutan kenaikan upah 13 persen itu mengikuti pada nilai inflasi dan pertumbuhan ekonomi. “Inflansi diperkirakan 6,5 persen Sementara itu, pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,9 persen. Jika ditotal didapat angka 11,4. Ditambah nilai produktivitas, sangat wajar jika kenaikan tahun 2023 adalah 13 persen,” kata dia.

Baca juga: Rencana Pengaturan Jam Kerja di Jakarta, Buruh Khawatir Produktivitas Terganggu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

10 jam lalu

31 Tahun Lalu Marsinah Ditemukan Meninggal, Salah Satu Pelanggaran HAM Berat yang Belum Tuntas

Marsinah, buruh perempuan yang ditemukan meninggal karena siksaan. Siapa pelaku yang membunuhnya dengan luka tembak?

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

14 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

2 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

2 hari lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

2 hari lalu

Mendagri Tito Keluhkan Mayoritas Inflasi Provinsi Lampaui Angka Nasional

Menteri TIto Karnavian meminta kepala daerah memerhatikan inflasi di daerahnya masing-masing.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

4 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

5 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

6 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya