Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Kamis, 20 Oktober 2022 17:14 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021. Dalam rapat tersebut, Irfan mengatakan bahwa ada sebanyak 1.099 karyawan Garuda yang mendaftar untuk pensiun dini. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menceritakan kondisi terkini keuangan perusahaan setelah perseroan lolos dari penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Ia mengatakan ekuitas perusahaan yang semula minus, kini berangsur-angsur membaik.

Perbaikan terjadi pasca-restrukturisasi masif, terutama yang menyangkut utang sewa pesawat. "Mengingat secara nilai klaim yang diajukan oleh PKPU sekitar 70 persen utang perseroan merupakan utang sewa pesawat kepada lessor," ujarnya dalam pemaparan publik secara virtual pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Sebelumnya sejak 2020, perseroan mengalami dampak yang signifikan karena pandemi. Hingga 2021, ekuitas perseroan negatif US$ 5,3 miliar. Namun pada Juni 2022, posisi ekuitas membaik menjadi minus US$ 1,5 miliar.

Baca juga: Terkini Bisnis: Jokowi Cek Smelter PT Timah, Garuda Indonesia Paparkan Kinerja

Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya perusahaan sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Apalagi, perseroan terus berfokus meningkatkan pendapatan penumpang, kargo, dan lainnya. Perusahaan juga menerima sejumlah relaksasi oleh pemerintah.

Advertising
Advertising

Kondisi keuangan pun membaik seiring dengan implementasi efesiensi biaya yang dilakukan emiten berkode saham GIAA itu. Seiring dengan itu, perusahaan melakukan efisiensi dari sisi internal, seperti merampingkan jumlah karyawan dengan menawarkan opsi pensiun dini.

Kemudian pada Juni 2022, perseroan mencatatkan laba bersih US$ 3,86 miliar. Keberhasilan itu, ucap Irfan, disebabkan adanya pendapatan restrukturisasi utang yang disetujuinya oleh perjanjian perdamaian dalam proses PKPU."Jadi adalah laba bersih yang disebabkan oleh berkurangnya utang perseroan," ucap Irfan.

Ia menekankan pencatatan dan audit telah mengikuti standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Pembukuan sudah diaudit oleh auditor independen, yakni PwC. "Juga mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku di akuntansi dan ini sifatnya non cash," katanya. Di tengah proses restrukturisasi keuangan dan efisiensi beban operasional, Irfan mengungkapkan Garuda mengklaim kinerja perusahaan berjalan baik.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia Ungkap Masalah Fundamental yang Membebani Perusahaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

1 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

2 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

2 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

3 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

3 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

4 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

5 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya