Tahun Depan Ekonomi Global Diprediksi Gelap, Kemendag: Peluang Ekspor

Rabu, 19 Oktober 2022 16:29 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat membuka Trade Expo Indonesia di Auditorium Kementerian Perdagangan pada Rabu, 10 Agustus 2022. TEMPO/ Moh Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menilai ekonomi global yang diprediksi gelap tahun depan justru merupakan tantangan positif bagi Indonesia. Sebab, situasi tersebut membuka peluang bagi Indonesia untuk menggenjot ekspor.

"Di samping gelap, suatu opportunity. Itu peluang kita buat ekspor," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Veri Anggrijononya saat ditemui di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada Rabu, 19 Oktober 2022.

Ia menjelaskan bila terjadi resesi pada 2023, Indonesia dapat menyasar ekspor ke pasar negara-negara baru, khusus yang tidak masuk ke dalam daftar negara terancam resesi menurut Indonesia Monetary Fund (IMF). "Negara-negara yang berpenduduk besar dan mempunyai kemampuan finansial," kata Veri.

Baca: BPS Beberkan Kondisi Ekspor RI ke Cina Selama Pandemi dan Perang Rusia-Ukraina

Adapun Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pemerintah ke depan harus lebih menyasar pasar ekspor non-tradisional, yakni India, Pakistan, Bangladesh, Afrika, Asia Selatan, Asia tengah, Afrika.

Advertising
Advertising

Di samping itu, Zulkifli mengatakan pemerintah kini berkewajiban meningkatkan ekspor dalam rangka menjaga surplus perdagangan. Selain memperluas pasar ekspor, Kemendag juga akan mendorong bisnis para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena, kata Veri, UMKM terbukti banyak menopang kinerja ekspor pada masa pandemi Covid-19.

Nilai ekspor pada September 2022 ini memang telah turun sebanyak 10,99 persen dibanding Agustus 2022 (MoM) menjadi US$ 24,80 miliar. Menurut Zulkifli, penurunan nilai ekspor disebabkan turunnya permintaan dan harga komoditas di pasar global. "Ditambah turunnya ekspor produk unggulan Indonesia," ujarnya.

Selanjutnya: Beberapa produk utama ekspor nonmigas terkontraksi yakni...

<!--more-->

Ia menyebutkan beberapa produk utama ekspor nonmigas yang mengalami kontraksi pada September 2022 dibanding Agustus 2022 (MoM), antara lain lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) turun 31,91 persen; serta tembaga dan barang daripadanya (HS 74) turun 31,05 persen.

Lalu kontraksi terjadi pada produk ekspor pakaian dan aksesorinya atau rajutan (HS 61) turun 30,75 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 25,33 persen; serta pakaian dan aksesorisnya atau bukan rajutan (HS 62) turun 18,18 persen.

Sedangkan selama periode Januari hingga September 2022, total nilai ekspor tercatat mencapai US$ 219,35 miliar atau meningkat sebesar 33,49 persen dibanding periode tahun sebelumnya (YoY).

Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor nonmigas yang naik sebesar 33,21 persen YoY menjadi US$ 207,19 miliar. Ditambah ekspor sektor migas yang naik 38,56 persen YoY menjadi sebesar US$ 12,16 miliar.

“Kementerian Perdagangan optimistis untuk terus mendorong peningkatan ekspor pada tiga bulan terakhir sehingga ekspor nonmigas tahun ini diharapkan dapat mencatat rekor tertinggi,” kata Zulkifli.

Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan RI Januari-September Lebih Besar dari Total Tahun Lalu

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

17 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

19 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

19 jam lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Kemendag ke Cile, Kunjungi Importir Sepeda asal Indonesia

1 hari lalu

Kemendag ke Cile, Kunjungi Importir Sepeda asal Indonesia

Kementerian Perdagangan (Kemendag) ke Cile, kunjungi importir sepeda asal Indonesia.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya