Neraca Perdagangan RI Surplus Lagi, Pecah Rekor 29 Bulan Berturut-turut

Senin, 17 Oktober 2022 15:56 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada September 2022 mengalami surplus US$ 4,99 miliar. Neraca perdagangan ditopang oleh ekspor sebesar US$ 24,8 miliar.

"Sementara itu, impor US$ 19,81 miliar,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.

Dengan demikian, Indonesia telah membukukan surplus selama 29 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Setianto merincikan, neraca perdagangan komoditas nonmigas mencatatkan surplus sebesar US$ 7,09 miliar.

Adapun komoditas penyumbang surplus terbesar ialah bahan bakar mineral atau HS 27, lemak dan minyak hewan atau nabati HS 15, serta besi dan baja HS 72. “Sedangkan neraca perdagangan untuk komoditas migas ini menunjukkan defisit yang sebesar US$ 2,10 miliar utamanya komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak,” kata Setianto.

BPS juga mencatatkan ada tiga negara dengan surplus neraca perdagangan nonmigas terbesar, yaitu Amerika Serikat, India, dan Filipina. Surplus neraca perdagangan dari Amerika Serikat sebesar US$ 1.257,82 juta. Ekspor ke Amerika terbesar tercatat untuk komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS 85, alas kaki HS 64, serta lemak dan minyak hewani atau nabati atau HS 15.

Advertising
Advertising

Baca juga: Indika Energy Bicara Permintaan Ekspor Batu Bara ke Eropa

Sementara itu, neraca perdangangan ke India ini mengalami surplus US$ 1.219,4 juta. Ekspor terbesar tercatat untuk komoditas lemak dan minyak hewan nabati HS 15, bahan bakar mineral HS 27, serta besi dan baja HS 72.

“Serta Filipina dengan nilai (neraca perdangan) sebesar US$ 1.132,5 juta, utamanya untuk komoditas bahan bakar mineral HS 27, kendaraan dan bagiannya HS 87, bijih logam, perak dan abu HS 26,” ucap dia.

Meski secara keseluruhan surplus, sejumlah kelompok komoditas mengalami defisit neraca perdagangan. Untuk perdagangan nonmigas, defisit neraca dagang terbesar dari Australia, Thailand, dan Brazil. Perdagangan impor-ekspor dari dan menuju Australia mengalami defisit US$ 647,5 juta. Defisit ditopang bahan bakar mineral HS 27, serealia HS 10, serta logam mulia dan perhiasan atau permata HS 71.

Sedangkan defisit neraca dagang untuk Thailand sebesar US$ 334 juta, utamanya untuk komoditas mesin dan peralatan mekanik serta bagiannya atau HS 84, plastik dan barang dari plastik HS 39, serta kendaraan dan bagiannya atau HS 87. Kemudian neraca perdangan dengan Brazil defisit dengan nilai US$ 263,1 juta.

Defisit ini ditopang untuk komoditas ampas dan industri makanan atau HS 23, gula dan kembang gula HS 17. Selain itu, defisit ditopang perdagangan untuk kelompok daging hewan dengan HS 02.

Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Ekonom: Bisnis yang Mengandalkan Pasar Domestik Masih Aman

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

9 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

9 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

9 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Wamendag Optimistis Neraca Perdagangan Indonesia Tetap Surplus di Tengah Konflik Iran-Israel

Jerry Sambuaga optimistis neraca perdagangan Indonesia tetap surplus di tengah situasi geopolitik saat ini.

Baca Selengkapnya