CEO WeLab Beberkan Alasan Bersama Anak Usaha Astra Akuisisi Bank Jasa Jakarta USD 500 Juta

Jumat, 14 Oktober 2022 13:10 WIB

Founder dan Group CEO WeLab Simon Loong dalam acara Media Lunch : WeLab Dukung Perkembangan Digital Bank di Indonesia di Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2022. ANTARA/Muhammad Heriyanto

TEMPO.CO, Jakarta - CEO WeLab Simon Loong membeberkan lebih jauh tentang tujuan anak usahanya bersama anak usaha PT Astra International Tbk mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta.

Adapun nilai akuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) oleh PT Astra International Tbk. (ASII) melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) bersama WeLab melalui WeLab Sky Limited (WeLab Sky) adalah sebesar US$ 500 juta. Bila dirupiahkan, nilai akuisisi bank tersebut sekitar Rp 7,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.393 per dolar AS).

Simon Loong menyebutkan bahwa WeLab dan Astra berencana untuk menjadikan BJJ sebagai bank digital inovatif di Indonesia. "Nilai transaksi akuisisi BJJ mencapai US$ 500 juta, berdua dengan Astra International. Kami akan meluncurkan produk digital banking pada tahun depan, secepat mungkin,” ujarnya, Kamis, 13 Oktober 2022.

Baca: Astra Resmi Akuisisi 49,6 Persen Bank Jasa Jakarta, Nilai Transaksi Rp 3,87 Triliun

Dana tersebut, kata Loong, akan digunakan untuk memperkuat modal inti BJJ agar bisa memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mensyaratkan bank memiliki modal inti Rp 3 triliun. Per Juni 2022 lalu, modal inti BJJ baru sebesar Rp 2,1 triliun.

Advertising
Advertising

Usai menyelesaikan transaksi akuisisi, WeLab Sky dan Astra Financial menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali bank, dengan masing-masing memiliki saham BJJ sebesar 49,56 persen.

Adapun sebelumnya, pada 19 September 2022, WeLab Sky dan Astra Financial telah memperoleh persetujuan dari OJK untuk menyelesaikan transaksi akuisisi terhadap BJJ.

Dalam kesempatan itu, Direktur Astra sekaligus Director-In-Charge Astra Financial Suparno Djasmin menyampaikan BJJ sebagai bank digital, melalui strategi omnichannel, akan melengkapi produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan kepada pelanggan Astra.

Suparno saat itu mengutip hasil riset bahwa sekitar 77 persen masyarakat di Indonesia masih tergolong ke dalam kategori unbanked dan underbanked. "Melalui kerja sama ini, kami berharap BJJ dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempercepat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” tuturnya.

Sebelumnya, WeLab dan Astra telah bermitra dalam ekosistem teknologi finansial di Indonesia dengan membentuk perusahaan patungan fintech lending bernama PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA) atau MauCash pada tahun 2018.

ANTARA

Baca juga: Ancaman Resesi, Perencana Keuangan Sarankan Masyarakat Investasi Ketimbang Menabung

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

2 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

4 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

4 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

5 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

6 hari lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

6 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

6 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

9 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya