IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan jadi 2,7 Persen, Wamenkeu: APBN jadi Shock Absorber

Jumat, 14 Oktober 2022 09:00 WIB

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu, 6 November 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional atau IMF telah kembali memangkas angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,7 persen pada 2023. Padahal sebelumnya pada World Economic Outlook edisi Juli 2022, lembaga tersebut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 2,9 persen.

Menurut IMF, ekonomi global pada tahun depan masih menghadapi tiga tantangan utama, yaitu perang Rusia dan Ukraina, lonjakan inflasi, dan perlambatan ekonomi Cina. BIla timbul eskalasi risiko terutama akibat tiga tekanan tersebut, maka ada kemungkinan ekonomi global lebih melambat lagi pada tahun depan. Pertumbuhan ekonomi pun bisa merosot hingga ke bawah level 2 persen.

Lalu, bagaimana tanggapan pemerintah Indonesia?

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan ketidakpastian global terus meningkat dan berimbas pada proyeksi pertumbuhan yang menurun. Penurunan pertumbuhan ekonomi global itu yang kemudian bakal berimbas ke perekonomian di dalam negeri.

Baca: Ingatkan Dunia dalam Bahaya, Sri Mulyani Minta Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 Kompak Cari Solusi

Advertising
Advertising

“Perang masih terus berlanjut dan pada saat yang bersamaan kebijakan moneter di tingkat internasional menimbulkan volatilitas ke kondisi ekonomi global. Tak kurang negara seperti Inggris bisa kena, kita tidak boleh anggap remeh,” ujarnya dalam acara Investor Daily Summit, Rabu, 12 Oktober 2022.

Meski begitu, Suahasil yakin perekonomian di Tanah Air masih cukup kuat. Hal itu tercermin dari sisi konsumsi dan produksi yang masih baik.

Konsumsi listrik, misalnya, masih terus meningkat dan PMI manufaktur yang masih ekspansif. “Ekspor impor Indonesia, neraca dagang kita terus positif dan ini dasar optimis, namun hati hati, kewaspadaan tidak boleh kendor,” ucap Suahasil.

Selain itu, volatilitas global yang tinggi juga berimbas pada rentetan pada perekonomian domestik, tercermin dari tingkat inflasi yang pada september 2022 mencapai 55,95 persen secara tahunan.

“Kondisi dunia cukup volatile dan menciptakan volatilitas yang tinggi dan dampaknya akan masuk ke Indonesia tapi kita upayakan seminimal mungkin disrupsi ke Indonesia,” ujar Suahasil.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa APBN akan terus menjadi instrumen peredam kejut atau shock absorber dan menciptakan stabilitas di dalam negeri. Pemerintah akan mengarahkan belanja yang mendorong produktivitas. Pembiayaan juga dipastikan dilakukan secara efisien, kreatif, dan inovatif dengan melihat kondisi dunia yang saat ini terjadi.

BISNIS

Baca juga: Sri Mulyani: Kita Tidak Mungkin Mengacuhkan Kemungkinan Peningkatan Risiko Resesi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

22 jam lalu

SKK Migas Sebut akan Terus Mengawasi Komitmen Kerja Pasti Medco Energi di Blok Corridor

SKK Migas akan terus memantau pelaksanaan komitmen kerja pasti di Blok Corridor yang dikelola PT Medco Energi International Tbk. (MEDC),

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

1 hari lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

2 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

3 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Shopee Berikan Hadiah Total Rp 6 Miliar untuk Promo 6.6 Great Mid Year Sale

3 hari lalu

Shopee Berikan Hadiah Total Rp 6 Miliar untuk Promo 6.6 Great Mid Year Sale

Shopee memberikan ragam promo dalam kampanye Shopee 6.6 Great Mid-Year Sale sejak 13 Mei-6 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

4 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya