Sebut Perbankan hingga Pasar Modal Siap Kawal Ekonomi 2023, OJK: Kondisinya Lebih Sehat

Kamis, 13 Oktober 2022 22:00 WIB

Petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.)

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia tetap moncer meskipun dalam bayang-bayang resesi global. Oleh karena itu, OJK meminta perbankan hingga pasar modal percaya diri guna mengangkat prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan kondisi ekonomi global saat ini tengah menunjukkan situasi memburuk. "Tapi, tidak ada perkiraan atau ramalan yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia akan turun. Bahkan, IMF [International Monetary Fund] beberapa hari lalu tetap memperkirakan pertumbuhan Indonesia 5 persen," ujarnya dalam pembukaan Capital Market Summit & Expo, Kamis 13 Oktober 2022.

Menurutnya, stabilitas dan kesehatan industri jasa keuangan baik di perbankan, pasar modal, maupun juga di industri keuangan non-bank sudah pulih. "Kondisinya berada jauh lebih sehat dan siap menjaga serta mengawal kelanjutan perekonomian Indonesia," katanya.

Baca: Bos OJK Sebut Ekonomi Dunia Sedang Menghadapi Badai yang Sempurna

Berdasarkan laporan Analisis Perkembangan Uang Beredar, penyaluran kredit perbankan pada Agustus 2022 tembus Rp6.155,9 triliun, atau tumbuh 10,3 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Apabila kondisi tersebut terus terjaga, ia mengatakan langkah-langkah relaksasi terkait pandemi Covid-19 kepada industri jasa keuangan yang sudah dilakukan dalam dua tahun, yakni 2020-2021 tidak lagi diperlukan. "Hal ini harus dilakukan dengan kepercayaan diri, karena pemulihan pasca pandemi Covid-19 jelas terjadi," kata Mahendra.

Meski begitu, dalam konteks antisipasi dan waspada pemburukan ekonomi global, otoritas tetap melakukan langkah-langkah kongkret. Di industri jasa keuangan misalnya dilakukan tindakan stress test. Industri jasa keuangan juga mengkalkulasi seluruh risiko yang ada.

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah juga menilai bahwa dampak dari memburuknya ekonomi global terhadap ekonomi Indonesia sangat minim. Kondisi industri jasa keuangan juga masih menunjukkan tren positif.

"Penyaluran kredit perbankan meningkat dobel digit, meskipun perlu waktu untuk kembali normal di atas 20 persen," ujarnya kepada Bisnis.

Di sisi lain, menurutnya ada sejumlah langkah yang harus diantisipasi oleh industri jasa keuangan di tengah kondisi memburuknya ekonomi global. "Di sektor keuangan, persepsi dari pelaku itu besar pengaruhnya. Maka, tugas dari otoritas agar menjaga persepsi pelaku ekonomi dan berperilaku tidak berlebihan yang malah membuat permasalahan," ujarnya.

BISNIS

Baca: OJK Menjaga Perekonomian di Tengah Pandemi Corona

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

40 menit lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

1 jam lalu

Progres Merger BTN Syariah dan Muamalat: Belum Diproses OJK dan Ditolak MUI

Bagaimana kelanjutan rencana merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat, ketika OJK belum memproses dan MUI menolaknya?

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

9 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

1 hari lalu

BRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar

Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

2 hari lalu

Kasus Hilangnya Dana Nasabah di Bank BTN, OJK Sebut Bank Harus Bertanggung Jawab jika Terbukti Ada Kesalahan

OJK merespons kasus BTN dan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati saat berinvestasi.

Baca Selengkapnya

5 Hal Tentang Paytren, Bisnis Yusuf Mansur yang Sempat Hits Kini Disanksi OJK

3 hari lalu

5 Hal Tentang Paytren, Bisnis Yusuf Mansur yang Sempat Hits Kini Disanksi OJK

Pada 13 Mei 2024 PayTren milik Yusuf Mansur harus merelakan izin usahanya dicabut oleh OJK karena melanggar sejumlah aturan Pasar Modal.

Baca Selengkapnya

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

3 hari lalu

5 Tips Pengelolaan Keuangan untuk Pasangan Long Distance Marriage

Long Distance Marriage semakin banyak dialami pasangan suami istri di Indonesia. Simak 5 tips pengelolaan keuangan keluarga.

Baca Selengkapnya