Pilih-pilih Saham? Cermati Dulu Kondisi Fundamental Emiten

Kamis, 13 Oktober 2022 18:29 WIB

Ilustrasi bursa saham. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum transaksi jual beli surat kepemilikan atas perusahaan atau disebut trading saham, investor biasanya memiliki cara untuk menganalisis saham di bursa efek. Salah satunya dengan memperhatikan kondisi fundamental emiten.

Berdasarkan jurnal Analisis Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Bank BUMN yang terbit pada 2016, menjelaskan bahwa kondisi fundamental emiten merupakan faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja keuangan emiten. Penerbitnya dapat dipilih siapapun, baik itu perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok organisasi.

Emiten merupakan perusahaan atau institusi yang dipercaya mampu menerbitkan dan mendistribusikan sekuritas untuk mencari modal atau dana. Biasanya mereka menyediakan jenis sekuritas seperti saham biasa dan preferen, obligasi, wesel, surat utang, tagihan dan derivatif.

Mereka yang akan membeli surat berharga itu lebih dikenal dengan sebutan investor. Dalam beberapa kasus, investor juga disebut sebagai pemberi pinjaman dana penerbit, yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo atau ketika saham dijual.

Akibatnya, emiten juga dianggap sebagap peminjam dan memiliki risiko gagal bayar. Oleh karena itu, direkomendasikan untuk memilih emiten yang memiliki rencana untuk menghadapi masa jatuh tempo obligasi, seperti memakai kas internal atau memakai pembiayaan campuran lewat pinjaman perbankan. Ilustrasi saham. TEMPO/Tony Hartawan

Advertising
Advertising

Indikator lainnya dapat dilihat dari riwayat pembayaran utang dan memiliki tingkat. Jika terlihat default yang sangat rendah, maka mendapat peringkat yang baik. Sebaliknya, jika suatu entitas memiliki peringkat rendah, maka mereka memiliki risiko gagal bayar yang tinggi bagi investor.

Dikutip dari Investopedia, emiten secara hukum juga bertanggung jawab atas segala jenis kewajiban untuk melaporkan kondisi keuangan, perkembangan material, dan operasional lainnya. Khususnya dalam kinerjanya terhadap pengaruh naik dan turunnya harga saham.

Jika kinerja emiten terlihat semakin baik, semakin besar pula pengaruh dan dampaknya terhadap kenaikan harga saham. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten berarti semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan.

Saham memang bersifat fluktuatif, sama halnya dengan harga barang atau komoditi di pasar. Maka, setiap kinerja emiten akan menjadi tolak ukur risiko yang dapat ditanggung oleh para investor.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Saham Bank Mandiri Cetak Rekor Tertinggi, Dirut Klaim Dampak Transformasi Bisnis

Berita terkait

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

2 jam lalu

PT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis

PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

12 jam lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

19 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

20 jam lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

20 jam lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan

IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

2 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

3 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya