OCBC Berencana Akuisisi Bank di Indonesia Untuk Ekspansi Bisnis

Kamis, 13 Oktober 2022 18:18 WIB

Logo OCBC Bank. REUTERS/Caroline Chia

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Oversea-Chinese Banking Corp Ltd atau OCBC tengah berencana mengakusisi bank di Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya. OCBC akan menggunakan modal yang dipersiapkan sejak beberapa tahun terakhir.

"Indonesia menawarkan banyak potensi. Apakah saya akan mengambil langkah anorganik? ya, tentu saja saya akan melakukannya, ketika saat yang tepat," kata CEO OCBC Helen Wong kepada Reuters seperti dikuti Kamis, 13 Oktober 2022.

Helen mengatakan, permodalan OCBC saat ini cukup untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Dia berujar, modal OCBC tahun ini naik setelah didorong laba bersih pada semester I 2022 yang tumbuh 7 persen menjadi S$ 2,84 miliar atau setara US$ 1,98 miliar.

Menurut Wong, Indonesia merupakan target potensial, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. OCBC, kata dia, akan memiliki daya tawar yang menarik untuk mengakuisisi dengan berbasiskan keuangan yang kuat, terutama dibandingkan dengan bank digital, yang memiliki basis modal yang jauh lebih kecil dan tidak memiliki kehadiran fisik.

Baca: Pandemi Mereda, Restrukturisasi Kredit OCBC NISP Turun Menjadi Rp 16,9 T

Advertising
Advertising

"Kita cukup kuat untuk mengakusisi seluruh bisnis yang cocok buat kami, tapi kami juga akan sangat senang untuk membeli portofolio yang setara dengan kami, namun itu harus saling melengkapi," ujar Wong.

Akuisisi terbesar yang pernah dilakukan OCBC adalah terhadap bank yang berbasis di Hong Kong, yaitu Wing Hang Bank pada 2014. OCBC membayar hingga S$5 miliar agar dapat masuk ke pasar Cina.

OCBC sendiri telah hadir di Indonesia melalui OCBC NISP dengan kepemilikan saham 85 persen. Bank yang didirikan pada tahun 1997 ini telah tumbuh menjadi salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia namun kontribusinya bagi OCBC Group baru mencapai 7 persen.

Sementara itu, bank pesaing OCBC di Singapura, yaitu United Overseas Bank atau UOB tahun ini aktif dalam mengakuisisi bank di Indonesia. UOB baru-baru ini setuju membeli bisnis konsumen Citigrup di empat pasar Asia Tenggara dengan harga sekitar S$ 5 miliar, sementara DBS Group membeli unit ritel Citigroup di Taiwan seharga S$ 956 juta.

DBS juga dalam beberapa tahun terakhir membeli saham bank di China dan mengakuisisi bank pemberi pinjaman di India. Hal ini meningkatkan perhatian pada OCBC, yang memiliki posisi permodalan terkuat di antara bank-bank Singapura.

Rasio modal yang disesuaikan dengan risiko Tier 1 OCBC, ukuran kekuatan keuangannya, adalah yang tertinggi di antara tiga bank besar Singapura dengan 15,7 persen per Juni, dibandingkan 14,9 persen untuk DBS dan 14 persen untuk United Overseas Bank, menurut data Refinitiv.

Rasio modal yang disesuaikan dengan risiko Tier 1 OCBC, yang menjadi sebuah pengukur kekuatan keuangannya, adalah yang tertinggi diantara tiga bank besar Singapura dengan angka 15,7 persen per Juni. Sementara itu, Bank DBS sebesar 14,9 persen dan UOB sebesar 14 persen berdasarkan data refinitiv.

Baca: Bank OCBC NISP Bukukan Laba Kuartal I 2022 Rp 621 M, Tumbuh 20,7 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

1 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

7 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

10 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

13 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

13 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

13 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

15 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

16 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

20 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya