Analis Prediksi Rupiah Melemah dalam Perdagangan Senin Besok

Minggu, 9 Oktober 2022 12:59 WIB

Ilustrasi uang rupiah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprakirakan nilai mata uang rupiah ditutup melemah dalam perdagangan Senin besok. Sebelumnya, rupiah juga ditutup melemah 63 poin di Rp 15.251 per dolar AS dalam perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 7 Oktober 2022. Sedangkan sehari sebelumnya rupiah ditutup di posisi Rp 15.187.

“Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp. 15.240 - Rp. 15.290,” ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya.

Sejalan dengan pelemahan rupiah kemarin, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada September 2022 turun US1,4 miliar. Yakni menjadi US$130,8 miliar dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya. Meskipun posisi cadangan devisa turun, tapi masih setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

“Selain itu, terkurasnya cadangan devisa lantaran terdapat kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” ujar Ibrahim.

Di tengah pelemahan rupiah, Jumat kemarin dolar menguat terhadap mata uang lain. Ibrahim menyebut penguatan ini terjadi karena investor menunggu data nonfarm payrolls utama AS untuk isyarat lebih lanjut tentang ekonomi terbesar dunia. Namun, menuju kenaikan minggu kedua berturut-turut.

Advertising
Advertising

“Sementara imbal hasil Treasury AS juga turun karena pasar bertaruh bahwa melemahnya pertumbuhan ekonomi akan mendorong The Fed pada akhirnya melunakkan sikap hawkish-nya,” kata Ibrahim.

Akan tetapi, lanjut Ibrahim, banyak sinyal hawkish dari pejabat The Fed membendung kerugian dolar minggu ini. Ketua The Fed Jerome Powell juga telah memperingatkan bahwa bank akan mengambil risiko gangguan ekonomi lantaran menaikkan suku bunga secara agresif untuk meredam inflasi.

Fokus sekarang tepat pada data nonfarm payrolls AS, yang akan dirilis pada hari Jumat. Sementara angka tersebut, yang mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja, diperkirakan telah menurun dari bulan sebelumnya. “Tanda-tanda kekuatan apa pun kemungkinan akan memberi Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan kenaikan suku bunga," ujar Ibrahim.

Baca Juga: Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Melemah 65 Poin di Level Rp 15.251 per Dolar AS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

4 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

22 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

3 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya