Penjelasan Bank Lippo Tak Memuaskan BEJ

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 11:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bursa Efek Jakarta mengaku belum puas atas penjelasan Bank Lippo, menyangkut perbedaan dua laporan keuangannya per 30 September 2002. "Masih kurang jelas penjelasan Bank Lippo," kata Direktur Perdagangan dan Pencatatan BEJ Harry Wiguna kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (23/1). Karena itulah, menurut Harry, BEJ akan kembali memanggil manajemen Bank Lippo untuk memberikan beberapa penjelasan. Sebelumnya, hari Rabu pekan lalu, manajemen Bank Lippo yang dipimpin oleh Presiden Direktur I Gusti Made Mantra, dipanggil dan bertemu dengan direksi BEJ. Dalam pertemuan itu, Made Mantra menjelaskan perbedaan laporan keuangan itu. BEJ kemudian meminta Lippo mengumumkan kembali laporan keuangan itu melalui media massa, yang telah dilakukan pada Jum'at pekan lalu. Meski unsur keterbukaan kepada publik telah dipenuhi bank itu, kata Harry, BEJ masih perlu meminta keterangan ke manajemen Lippo karena ada beberapa hal yang belum jelas. "Kita undang manajemen Lippo kembali, untuk menindaklanjuti pengumumannya di media massa," katanya. Beberapa pertanyaan yang membuat BEJ belum puas itu, lanjutnya, seperti bagaimana perlakukan Lippo terhadap laporan keuangan yang diserahkan kepada BEJ. "Misalnya, kenapa mereka baru melakukan adjustment pada 16 November," ujar Harry. Seperti diberitakan sebelumnya, telah terjadi perbedaan laporan keuangan Bank Lippo per 30 September 2002, antara yang dipublikasikan di media massa dan yang dilaporkan ke BEJ. Dalam laporan yang dipublikasikan melalui media cetak pada tanggal 28 November 2002 disebutkan total aktiva perusahaan sebesar Rp 24 triliun dengan laba bersih Rp 98 Miliar. Sedangkan dalam laporan ke BEJ tanggal 27 Desember 2002, total aktiva berkurang menjadi Rp 22,8 triliun dan rugi bersih (yang belum diaudit) menjadi Rp 1,3 triliun. Manajemen Lippo beralasan, perbedaan itu terutama pada kemerosotan nilai agunan yang diambil alih (AYDA) dari Rp 2,393 triliun pada laporan publikasi dan Rp 1,42 triliun pada laporan ke BEJ. Akibatnya keseluruhan neraca dan akun-akun berbeda signifikan, termasuk penurunan rasio kecukupan modal (CAR) dari 24,77 persen menjadi 4,23 persen. "Meski penjelasan ke publik sudah jelas, tapi Lippo harus menjelaskan kenapa ada perbedaan ini," kata Harry. Menurut dia, yang kini dipermasalahkan BEJ adalah adanya dua laporan keuangan yang telah diaudit, pada hari yang sama, tapi ternyata isinya berbeda yang dilaporkan ke BEJ dan ke publik. "Kita akan terus klarifikasi ini," imbuh dia. Harry menyatakan, kejadian ini untuk yang pertama kali terjadi di Indonesia. Meski mengaku BEJ menilai janggal kejadian ini, tapi menurut Harry, Bank Lippo belum bisa dikatakan melakukan pelanggaran. "Memang ada kelalaian Tapi kalau dikatakan ini sebuah pelanggaran, tergantung alasannya," imbuhnya. Selain itu, BEJ sebagai self regulatory organization selalu melaporkan hal ini ke Badan Pengawas pasar Modal (Bapepam). "Belum secara tertulis, tapi selalu kita laporkan secara lisan," kata Harry. serperti diketahui, Bapepam melalui Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa telah memanggil majamen Lippo dan kantor akuntan publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja, yang mengaudit bank itu, pada pekan ini. Tapi pemanggilan kedua oleh BEJ ini tidak dapat dipenuhi manajemen Lippo. Menurut Harry, sedianya manejeman Lippo akan bertemu dengan BEJ hari Kamis ini pukul 14.30 WIB. "Alasan mereka, ada rapat direksi membahas hal yang lebih penting," jelas dia. Untuk itu, lanjut Harry, Jum'at besok manajemen Lippo direncanakan kembali untuk bertemu dengan manajemen BEJ. Selain itu, Harry mengungkapkan, belum diperlukan mengadakan paparan publik dari Lippo untuk menjelaskan masalah ini. "Kan sudah banyak penjelasan dari BPPN dan pemberitaan media massa. Kalau ada yang meminta lagi dan belum jelas baru kita adakan," paparanya. Yura Syahrul --- TNR

Berita terkait

BMKG: Waspada Potensi Hujan, Petir, dan Angin Kencang di Jabodetabek Hari Ini

8 menit lalu

BMKG: Waspada Potensi Hujan, Petir, dan Angin Kencang di Jabodetabek Hari Ini

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Rabu 22 Mei 2024, diwarnai peringatan dini dari BMKG.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Buat Anies, Nasdem Buka Peluang Figur Lain untuk Maju Pilgub Jakarta

10 menit lalu

Bukan Cuma Buat Anies, Nasdem Buka Peluang Figur Lain untuk Maju Pilgub Jakarta

Anies menyebut dirinya sedang mempertimbangkan secara serius dorongan untuk maju kembali sebagai calon gubernur di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Pekerja Migran Marak Lewat Batam, Mafia Tekong Untung Ratusan Juta

12 menit lalu

Penyelundupan Pekerja Migran Marak Lewat Batam, Mafia Tekong Untung Ratusan Juta

Para pekerja migran itu membayar sekitar Rp 10 juta atau lebih kepada para tekong. Dari rombongan ini saja, 16 PMI yang diselundupkan dari Malaysia.

Baca Selengkapnya

DBS Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 5,2 Persen

27 menit lalu

DBS Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 5,2 Persen

Bank DBS prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh dipengaruhi investasi bidang infrastruktur, meningkatnya output sektor industri dan sektor jasa

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Terusir dari Kampung Susun Bayam, Pindah ke Hunian Sementara

27 menit lalu

Cerita Warga Terusir dari Kampung Susun Bayam, Pindah ke Hunian Sementara

Dengan wajah sendu, satu per satu warga yang menghuni Kampung Susun Bayam terpaksa meninggalkan bangunan yang mereka tempati sejak Maret 2023 itu.

Baca Selengkapnya

Prediksi Atalanta vs Bayer Leverkusen di Final Liga Europa Malam Ini: Jadwal Live, H2H, Komentar Pelatih, Perkiraan Pemain

38 menit lalu

Prediksi Atalanta vs Bayer Leverkusen di Final Liga Europa Malam Ini: Jadwal Live, H2H, Komentar Pelatih, Perkiraan Pemain

Final Liga Europa malam ini akan menghadirkan laga Atalanta vs Bayer Leverkusen. Simak H2H, perkiraan pemain, dan prediksinya.

Baca Selengkapnya

Asia Grassroots Forum Digelar 21-22 Mei, Genjot Investasi Berdampak untuk UMKM Asia Tenggara

42 menit lalu

Asia Grassroots Forum Digelar 21-22 Mei, Genjot Investasi Berdampak untuk UMKM Asia Tenggara

Amartha menggelar Asia Grassroots Forum tahun 2024 untuk mengakselerasi potensi ekonomi pada level akar rumput di Asia

Baca Selengkapnya

DKPP Gelar Sidang Etik Dugaan Asusila Ketua KPU Pagi Ini, Dilangsungkan Tertutup

43 menit lalu

DKPP Gelar Sidang Etik Dugaan Asusila Ketua KPU Pagi Ini, Dilangsungkan Tertutup

Agenda sidang DKPP ini adalah mendengarkan keterangan dari para pihak, baik Pengadu, Teradu, Saksi, maupun Pihak Terkait.

Baca Selengkapnya

Karen Agustiawan Jelaskan Alasan Pengadaan LNG, Singgung Perpres Zaman SBY

47 menit lalu

Karen Agustiawan Jelaskan Alasan Pengadaan LNG, Singgung Perpres Zaman SBY

Karen Agustiawan menuturkan dasar pengadaan LNG itu telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 yang diteken oleh Presiden SBY.

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN Follow to Fellow Ajak CARAT Lihat Keseruan Tur Follow

48 menit lalu

SEVENTEEN Follow to Fellow Ajak CARAT Lihat Keseruan Tur Follow

Pameran SEVENTEEN Follow to Fellow di Jakarta mulai 12 Juli hingga 4 Agustus 2024

Baca Selengkapnya