Jokowi Pamer Impor Jagung Anjlok ke 800 Ribu Ton: Karena Petani Didampingi
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 3 Oktober 2022 11:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memamerkan capaian pemerintah menekan impor Jagung yang dulunya mencapai 3,5 juta ton jagung setiap tahun. Dalam tuhuh tahun terakhir, impor jagung anjlok menjadi 800 ribu ton saja per tahun.
"Saya kagum," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini dalam acara peluncuran Gerakan Kemitraan Eksklusif untuk UMKM Naik Kelas di Gedung SMESCO, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2022.
"Karena apa? Karena petani jagung ada yang mendampingi, petani jagung ada yang mengawal," kata dia. Walhasil, produksi jagung petani lokal ini naik. Lahan 1 hektare yang semula hanya menghasilkan 4 ton jagung, kini bisa meningkat dua kali lipat jadi 8 ton.
Ongkos produksi pun hanya Rp 1.800 sampai Rp 1.900 per kilogram. "Waktu saya ke Dompu (NTB), harga jualnya Rp 3.800 per kilogram. Untung 100 persen," ucap kepala negara.
Untuk itulah, Jokowi tak ingin model pembinaan ini hanya dilakukan pada jagung saja. Ia ingin diterapkan ke semua usaha rakyat lain seperti padi, porang, dan singkong. Jokowi pun meminta perusahaan besar berperan mendampingi. "Itu tugas perusahaan besar," ujarnya.
Ia pun turut memberi peringatan ke perusahaan besar agar peduli pada usaha kecil di lingkungan mereka beroperasi. Salah satu bentuknya yaitu dengan kemitraan, agar kualitas bisnis dan produk dari usaha kecil.
Selanjutnya: "Jangan sampai ada perusahaan besar, pabrik tinggi, lingkungan miskin."
<!--more-->
"Jangan sampai ada perusahaan besar berada di sebuah daerah, pabriknya kelihatan tinggi-tinggi dan besar, lingkungan (sekitar) miskin," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan produk madu yang biasanya dikemas di botol dan dijual di pasar-pasar. Bila produk dikemas dengan bagus, branding nama baik, maka Ia yakin pasti harga akan meningkat 2 sampai 3 kali lipat. "Marketnya kalau bisa jangan hanya pasar lokal, domestik, tapi bisa dibawa untuk pasar ekspor, ini yang kami harapkan," ujarnya.
Jokowi lalu mencontohkan lagi banyaknya pabrik otomotif yang akan berdiri di Indonesia. Ia pun meminta pabrik-pabrik ini bisa bermitra dengan UMKM untuk pembuatan suku cadang seperti knalpot, spion, interior kursi, dan produk lainnya. Ujung dari kemitraan ini, kata dia, yaitu pengentasan kemiskinan ekstrem di Tanah Air bisa ditangani lebih cepat.
Berikutnya, ada lagi contoh petani mangga di Gresik, Jawa Timur, yang menurut Jokowi punya hasil panen yang begitu bagus. Sehingga saat itu, Jokowi menghubungi salah satu perusahaan dari Uni Emirat Arab untuk melihat dan mengambil hasil panen petani.
"Karena memang mangga ini pasar ekspornya besar sekali, tapi enggak nyambung antara yang produksi dan keinginan pasar yang sebetulnya sangat besar peluangnya," kata Jokowi.
Baca: Erick Thohir Kembali Tunjuk Nicke Widyawati Jadi Dirut Pertamina
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini