Bahlil Bela Jokowi soal Penanganan Krisis: Tak Ada Satu pun Dapat Meramal Ekonomi Global Hari Ini

Minggu, 2 Oktober 2022 16:22 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi jajarannya memberi keterangan kepada wartawan terkait perkembangan investasi tahun 2022, di Jakarta, Senin, 26 September 2022. Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia tahun ini menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp 1.200 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah masih tinggi, yaitu 67,2 persen. Angka itu sama dengan tingkat kepuasan pada tahun kedua ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjabat untuk periode pertamanya, yakni pada 2016.

"Artinya harus kita akui leadership Presiden Jokowi, terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, rakyat telah memberikan satu kepercayaan yang luar biasa dalam penanganan masalah bangsa kita," kata dia dalam acara Rilis Survei Nasional yang diselenggarakan oleh Indikator Politik Indonesia secara virtual pada Ahad, 2 Oktober 2022.

Pada 2016, Bahlil mengatakan Indonesia tidak menghadapi pandemi Covid-19. Negara juga tidak mengalami krisis global dan tidak ada kenaikan harga BBM. Sedangkan saat ini, situasi global yang sangat kelam telah mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Kala pandemi Covid-19 belum berakhir, ekonomi global tergerus karena konflik geopilitik. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini juga membuat kondisi semakin tak pasti.

Bahlil berujar hampir semua negara di dunia mengalami pertarungan kepemimpinan. Jadi jika tidak mempunyai pemimpin dengan leadership yang baik, kata dia, Indonesia tidak akan mungkin dalam keadaan sebaik sekarang saat menghadapi krisis.

"Ekonomi global hari ini tidak ada satu pun yang dapat meramal, baik pakai ilmu teori ekonomi dengan kemampuan pengalaman empirisnya maupun ilmu langit," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan hasil surveinya yang menyatakan kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi sedikit mengalami kenaikan dibandingkan dengan awal September setelah kenaikan harga BBM. Tingkat kepuasan publik meningkat dari 63 persen ke 67 persen.

Namun ketimbang survei bulan lalu sebelum kenaikan harga BBM, kata dia, approval presiden sedikit mengalami penurunan. Evaluasi atas sejumlah kondisi umum nasional pun tampak mengalami kemunduran.

"Terutama kondisi ekonomi karena paling dekat atau terkait langsung dengan hajat hidup warga," tuturnya.

Meski lebih baik ketimbang survei tepat setelah kebijakan kenaikan harga BBM pada 3 September lalu, Burhan mengatakan persepsi ekonomi nasional lebih buruk dibandingkan dengan sebelum kenaikan harga BBM. Tren positif terhadap kondisi perekonomian harus terhenti dan mendekati situasi pada bulan April lalu ketika terjadi kelangkaan minyak goreng.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Malang, Arema FC Minta Korban Dilayani Maksimal: Biaya Sampaikan ke Manajemen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

8 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

14 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

19 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

21 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

21 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya