Rupiah Melemah 2,24 Persen terhadap Dolar, Ringgit Malaysia 10,2 Persen

Sabtu, 1 Oktober 2022 19:19 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia mencatat, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih terkendali hingga 30 September 2022. Depresiasi rupiah tidak sedalam nilai tukar mata uang negara setara lainnya.

Hingga kemarin, rupiah telah terdepresiasi sebesar 2,24 persen secara point to point terhadap dolar AS dibandingkan dengan akhir Agustus 2022 dan terdepresiasi 6,40 persen year to date dibandingkan dengan level akhir 2021.

"Depresiasi yang dialami rupiah relatif lebih aman dan rendah dibanding negara lain," kata Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Wahyu Agung Nugroho di Bali, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Bila dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, depresiasi rupiah memang lebih kecil, sebab rupee India terdepresiasi 8,65 persen, ringgit Malaysia 10,16 persen, dan bath Thailand 11,36 persen secara poin to poin pada periode yang sama.

Depresiasi terdalam dialami mata uang lira Turki yang mencapai 44,10 persen secara point to point. Diikuti mata uang yen Jepang sebesar 14,44 persen, euro sebesar 11,16 persen, won Korea Selatan 9,94 persen, dan peso Filipina sebesar 8,15 persen.

Advertising
Advertising

Wahyu berujar, perkembangan kurs rupiah yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, serta langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia.

"Kami yakini dengan kebijakan operation twist yang kita lakukan didukung kenaikan suku bunga BI 7 days repo kemarin ke depan rupiah akan lebih stabil," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, pelemahan rupiah yang terus terjadi saat ini masih dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap ketidakpastian ekonomi global yang dipicu ancaman resesi global, tingginya inflasi, serta tren pengetatan suku bunga acuan di Amerika Serikat.

Oleh sebab itu, dia menekankan, ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.

"Memang tekanan yang terjadi saat ini tidak terlepas dari tekanan yang bersumber dari ketidakpastian di pasar keuangan global," ujar Wahyu.

Sebagai informasi, berdasarkan kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin berada di level Rp 15.232 per dolar AS, membaik dari posisi hari sebelumnya Rp 15.247.

Baca Juga: BI: Tekanan terhadap Rupiah Disebabkan Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 menit lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya