Luhut: Indonesia Kini Jadi Salah Satu Negara dengan Ekonomi yang Kuat di Dunia

Selasa, 27 September 2022 12:52 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menekan bel New York Stock Exchange (NYSE). Foto : Instagram

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim Indonesia telah menjadi salah satu ekonomi yang kuat di dunia saat ini.

"Teapi kita juga tidak bisa menghindari bahwa situasi yang ada di Ukraina, ketegangan yang belum tentu kapan selesainya, berdampak pada pangan dan energi," ujar Luhut dalam acara Hari Maritim Nasional pada Selasa, 27 September 2022.

Selain itu, menurutnya ketegangan antara Cina dan Taiwan itu juga berdampak banyak pada perekonomian dunia. Suka atau tidak suka, kata dia, kondisi geopolitik itu juga akan berdampak bagi Indonesia.

"Kita bersyukur sampai hari ini dengan kepemimpinan Presiden Jokowi kita masih mampu meredam keadaan ini, tapi pertanyaannya berapa lama kita bisa?" ucapnya.

Di sisi lain, ia mengungkapkan dirinya percaya bahwa Indonesia kompak, satu bahasa dalam keadaan yang sangat krusial ini, di mana dunia diramalkan akan masuk pada krisis global atau perfect storm.

Advertising
Advertising

"Kemarin saya di New York, mereka mengatakan bahwa dunia akan masuk di global krisis atau perfect storm yang akan terjadi dalam waktu beberapa lama ke depan ini," tuturnya.

Oleh karena itu ia menekankan pemerintah kini harus menata negeri dengan baik. Dengan kepemimpinan Jokowi, menurutnya, jika semua eleman bersatu padu, dapat mengurangi dampak krisis tersebut ke Indonesia.

Ia berujar The Fed akan menaikkan suku bunganya sampai 4,75 sampai akhir tahun. Hal itu akan berdampak pada ekonomi Indonesia. Inflasi Indonesia, kata dia, masih 4,9, dengan core inflasi di angka 2,8. Tetapi kondisi pangan kini bermasalah. Meski inflasi cukup tinggi, Luhut mengatakan pemerintah sudah bekerja sama menanggulangi dampaknya sesuai instruksi Presiden Jokowi.

"Ayok kita kancingkan baju tangan kita lebih efisien, lebih kompak, lebih padu menghadapi tantangan yang tidak bisa kita hindari," kata Luhut.

Menurut Luhut, mau tidak mau krisis itu akan terjadi. Tetapi dengan apa yang ada Indonesia miliki sekarang, tuturnya, pengamat yang ia temui di New York telah memberikan apresiasi atas kondisi ekonomi Indonesia. Khususnya terhadap penanganan ekonomi Indonesia yang dianggap sangat baik.

Sementara itu, ia mengatakan target Indonesia emas pada 2045 harus dijadikan momentum kejayaan maritim, sebagai negara pusat maritim dunia. Luhut berujar ramalan dunia menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari empat besar ekonomi dunia pada 2045-2050.

Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Harus Siap-siap Terkena Dampak 'Perfect Storm'

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

5 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

6 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

15 jam lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya