Anggota DPR Sebut Kenaikan Tarif Jalan Tol Akan Membuat Inflasi Lebih Tinggi

Jumat, 23 September 2022 17:59 WIB

Ilustrasi jalan tol. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V DPR, Suryadi Jaya Purnama, meminta pemerintah membatalkan rencana kenaikan tarif tol. Dia menilai angka inflasi semakin tinggi karena kenaikan tarif tol akan menjadi tambahan beban masyarakat setelah harga BBM atau bahan bakar minyak naik.

“Kami juga berpandangan jika tarif jalan tol dinaikkan dengan alasan penyesuaian terhadap pengaruh laju inflasi, kenaikan ini justru berpotensi semakin menaikkan laju inflasi akibat naiknya biaya logistik,” kata Suryadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 September 2022.

Suryadi mengatakan Indonesia masih dalam masa pemulihan krisis akibat pandemi Covid-19. Sementara kinerja transportasi masih dalam proses pemulihan. Tak hanya itu, menurut dia, biaya logistik di Indonesia masih sangat tinggi.

Suryadi menjelaskan, berdasarkan penelitian Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia tahun 2017 ongkos logistik Indonesia mencapai 23,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan sejumlah negara ASEAN lainnya, seperti Thailand (13,2 persen), Malaysia (13 persen) dan Singapura (8,1 persen).

Suryadi mengingatkan bahwa kenaikan tarif tol berpotensi menyebabkan beralihnya jalur logistik.

Advertising
Advertising

“Banyak truk yang akan kembali melewati jalur kota yang lebih terjangkau biayanya sehingga menjadi tidak sesuai dengan tujuan dibangunnya jalan tol menurut Pemerintah, yaitu sebagai backbone dalam konektivitas antarwilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia,” ungkap Suryadi.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, memastikan tidak akan menunda penyesuaian tarif tol hingga akhir tahun ini. Basuki menyebut penundaan penyesuaian tarif tol hanya berlaku saat pandemi Covid-19, yang berdampak pada turunnya volume lalu lintas kendaraan. Ketika kondisi ekonomi mulai bergerak, maka penyesuaian tarif tetap diberlakukan.

"Kami selalu survei kemampuan membayar masyarakat, selama penyesuaian di bawah willingness to pay kami akan sesuaikan," ujarnya saat tinjauan proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi Sukabumi, Selasa, 20 September 2022, dikutip dari Bisnis.com.

Basuki menyebut pertimbangan untuk penyesuaian jalan tol adalah menjaga agar kondisi investasi jalan tol tetap terjaga. Pasalnya, penyesuaian tarif jalan tol juga akan berdampak terhadap pengembalian investasi yang telah dikeluarkan selama proses pembangunannya.

”Nanti [jika ditunda] pelayanan tol juga akan terganggu, iklim investasinya juga terganggu,” ungkap Basuki.

RIRI RAHAYU | BISNIS

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

14 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

1 hari lalu

Akhir 2024, PT Hutama Karya Optimistis Selesaikan Tol Sumut dan Aceh

PT Hutama Karya (Persero) optimistis dapat menyelesaikan proyek Jalan Tol Trans Sumatera atau JTTS tahap 1.

Baca Selengkapnya

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

2 hari lalu

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

Pembangunan jalur Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 mencapai 35,84 persen hingga April 2024. Kejar tayang agar rampung sebelum ujung tahun.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

3 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya