Bahlil: Tak Ada Kesepakatan Keadilan Harga Kredit Karbon dalam TIIMM G20

Jumat, 23 September 2022 15:11 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kiri) berbincang jelang pertemuan G20 Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis 22 September 2022. Pertemuan tingkat Menteri G20 bidang Perdagangan, Investasi dan Industri tersebut mengangkat enam isu prioritas, yakni reformasi Badan Perdagangan Dunia atau World Trade Forum (WTO), sistem peta jalan multilateral dalam memperkuat tujuan pembangunan atau SDG's, respons perdagangan investasi dan industri dalam mengatasi pandemi dan mendukung arsitektur kesehatan global, digital dan rantai nilai global, peningkatan investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, dan industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui industri 4.0. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan kesepekatan keadilan harga kredit karbon tidak tercapai dalam sidang Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 yang berlangsung di Bali pada 21-23 September 2022.

"Khusus perjuangan kami tentang harga karbon itu belum mencapai kesepakatan. Jadi, Perjanjian Paris Nomor 6 Pasal 6 tentang keadilan dalam harga karbon kami sudah perjuangakan, namun belum ada kesepakatan," kata Bahlil saat konferensi pers yang ditayangkan dalam akun YouTube Kementerian Perdagangan, Jumat.

Tak adanya kesepakatan mengenai keadilan harga kredit karbon ini membuat tren investasi di bidang energi hijau masih terus timpang antara negara-negara maju dengan negara berkembang. Padahal, saat Sidang TIMM pada Rabu, 21 September 2022, dia telah menyampaikan permasalahan ketimpangan tersebut.

Menurut Bahlil, hanya seperlima dari investasi energi hijau yang mengalir ke negara berkembang. Dengan kata lain, dua per tiga dari total populasi dunia hanya mendapat seperlima dari total investasi energi hijau.

Pada saat pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG)/The Second TIIWG Meeting di Surakarta, Jawa Tengah, pada Juli 2022 lalu, Bahlil sudah sempat menyinggung bahwa harga karbon negara berkembang hanya senilai US$ 10. Sedangkan negara maju sudah tembus US$ 100.

Advertising
Advertising

Karena itu, harga jual beli kredit karbon atau carbon credit yang berasal dari proyek-proyek hijau dari negara maju jauh lebih mahal ketimbang negara berkembang. Bahlil pun berpandangan negara-negara G20 perlu mengatur tata-kelola harga karbon secara adil agar tidak terjadi ketimpangan yang signifikan dalam aliran investasi hijau.

"Di masa depan kita perlu menyepakati aturan main mengenai pasar karbon yang lebih adil dan lebih berimbang tanpa standar ganda antara negara maju dan berkembang," ucap Bahlil.

Persoalan ini, menurut Bahlil, merupakan dari bagian tantangan investasi yang berkelanjutan. Tantangan itu misalnya mengakhiri siklus ketergantungan negara-negara berkembang terhadap komoditas mentah sembari mengurangi dampak perubahan iklim.

Oleh sebab itu, Bahlil menuturkan perlu ada dukungan kepada negara berkembang yang ingin memajukan industrinya melalui optimalisasi kebijakan pemanfaatan sumberdaya alam. Hal itu seperti yang pernah dilakukan oleh negara-negara maju pada saat menaiki tangga pada masa awal revolusi industri.

"Apakah adil jika negara maju dahulu menaiki tangga untuk mencapai puncak lalu sekarang negara berkembang tidak boleh menaiki tangga yang sama?" ujar Bahlil.

Investasi yang berkelanjutan, kata dia, juga perlu ramah terhadap kepentingan masyarakat setempat. Karenanya, G20 perlu memastikan bahwa investasi berkelanjutan harus inklusif dan mendorong kolaborasi investor dengan UMKM lokal.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Sebut Tantangan Fiskal Usai Pandemi, Rupiah Kian Tertekan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

3 hari lalu

Struktur dan Tugas Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke yang Dipimpin Bahlil

Jokowi menunjuk Bahlil menjadi Ketua Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke. Berikut struktur satgas beserta tugasnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

3 hari lalu

Jokowi Tunjuk Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol di Merauke

Pembentukan Satgas Gula dan Bioetanol tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 15 Tahun 2024. Bahlil jadi Ketua Satgas

Baca Selengkapnya

Sorot Balik PPP Tidak Lolos Parlemen, Saran dari PDIP hingga Peluang Koalisi Pemerintahan Mendatang

5 hari lalu

Sorot Balik PPP Tidak Lolos Parlemen, Saran dari PDIP hingga Peluang Koalisi Pemerintahan Mendatang

Partai Persatuan Pembangunan atau PPP gagal memenuhi ambang batas parlemen sebesar empat persen dalam Pemilu Legislatif

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

7 hari lalu

Sri Mulyani Bicara Transisi Energi: Butuh Investasi Sangat Besar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, investasi untuk mewujudkan transisi energi sangatlah besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

8 hari lalu

Jokowi Sudah Temui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair, Fokus Bahas Soal IKN

Pekan ini menjadi hari sibuk Jokowi menemui CEO Apple Tim Cook, Menlu Cina Wang Yi, dan Eks PM Inggris Tony Blair. Apa hasil pertemuan bahas IKN itu

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Amicus Curiae di MK Tak Akan Anulir Kemenangan Prabowo-Gibran

10 hari lalu

Bahlil Sebut Amicus Curiae di MK Tak Akan Anulir Kemenangan Prabowo-Gibran

Bahlil meyakini amicus curiae yang dimohonkan sejumlah pihak tidak akan membatalkan kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Wacana Pertemuan Jokowi - Megawati, Bahlil Singgung Hasto PDIP Tak Pernah jadi Presiden

10 hari lalu

Wacana Pertemuan Jokowi - Megawati, Bahlil Singgung Hasto PDIP Tak Pernah jadi Presiden

Bahlil Lahadalia menilai Jokowi dan Megawati sebagai negarawan dan tidak perlu disebandingkan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Solar Panel IKN hingga Digitalisasi

10 hari lalu

Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Solar Panel IKN hingga Digitalisasi

Presiden Jokowi dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair membahas investasi dan digitalisasi dalam pertemuan selama satu jam di Istana.

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

17 hari lalu

Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

Demo 11 April 2022, mahasiswa unjuk rasa ke pemerintahan Jokowi di seluruh Indonesia. Apa tuntutan saat itu? Kini, masih relevan?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Ditawari Kursi Menteri Lagi: Saya Orang Kampung

17 hari lalu

Bahlil Bantah Ditawari Kursi Menteri Lagi: Saya Orang Kampung

Bahlil Lahadalia membantah isu soal dirinya ditawari menjadi menteri kembali di masa pemerintahan berikutnya.

Baca Selengkapnya