Penjaga SD di Solo Cerita Tabungan Haji Rp 50 Juta Rusak Dimakan Rayap, Respons BI?

Kamis, 15 September 2022 09:27 WIB

Seorang warga Solo Samin memeriksa uang miliknya yang rusak dimakan rayap saat mendatangi Kantor Bank Indonesia, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 13 September 2022. Samin (53 tahun) yang bekerja sebagai penjaga sekolah mengalami kerugian sekitar Rp50 juta karena uang tabungan haji miliknya rusak dimakan rayap akibat menyimpan di celengan plastik rumah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Ia menjelaskan selama ini tak menabung uangnya di bank karena kesibukan pekerjaan dan tak ada waktu untuk mondar-mandir ke lembaga keuangan itu. Oleh karena itu, Samin memilih menyimpan uangnya dalam celengan di rumahnya.

"Saya mau ke bank tidak sempat. Karena harus bekerja di sekolah, bantu-bantu sekolah dan menjaga para siswa sekolah," tuturnya.

Usai memilah dan menghitung uang tabungannya, pada pukul 13.30 WIB, Selasa lalu, Samin bersama Kadarwati mendatangi kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Mereka menemui Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, untuk menanyakan nasib uang Rp 50 juta yang rusak karena rayap.

Soal ini, Joko menyebutkan uang rusak hanya bisa diganti uang baru bila memenuhi syarat tertentu. Syarat yang harus dipenuhi di antaranya adalah uang tersebut haruslah uang asli dan wajib memiliki luasan minimal 2/3 bagian atau 68 persen dari ukuran penuh.

BI lalu menyarankan Samin itu menyusun terlebih dahulu potongan uang bekas dimakan rayap. Karena diketahui ada banyak potongan-potongan kecil uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.

Lebih jauh Joko menjelaskan, hal tersebut harus dilakukan untuk membuktikan jumlah uang yang wajib diganti oleh BI karena uang yang sudah hilang tidak bisa diganti. "Yang bisa diganti adalah uang sisa bekas dimakan rayap. Kalau ludes tidak tersisa tidak bisa diganti," katanya.

Samin lalu menyusun potongan-potongan uang dan mengecek luasan uang menggunakan alat pendeteksi otomatis seperti yang diminta Bank Indonesia. "Untuk menghindari selisih Pak Samin sendiri yang akan menyusun potongan-potongan itu. Baru kami akan cek," tutur Joko.

Soal ini, Samin mengaku agak kerepotan karena solusi yang ditawarkan bank sentral adalah menambal uang yang rusak. "Disuruh cari pasangan uangnya. Karena itu cukup sulit," katanya. Ia pun harus mengikhlaskan puluhan lembar uang yang sudah menjadi potongan-potongan kecil.

Dari situ ia berharap orang-orang tak mengikuti jejaknya. "Pelajaran juga untuk orang lain agar jangan menabung di tempat seperti saya agar tidak dimakan rayap," kata Samin.

Samin akhirnya hanya bisa pasrah dengan kondisi uang tabungan haji yang sebagian besar telah rusak tersebut. "Ya ini sudah kehendak Allah, Lillahi Ta'la. Niat saya daftar naik haji, untuk bangun rumah."

Baca: Potongan Aplikator ke Ojol Langgar Batas Maksimum 15 Persen, Kemenhub: Kami Terus Pantau

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

17 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

10 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya