Pemerintah Akan Jual Sukuk Global US$ 500 Juta

Reporter

Editor

Jumat, 6 Maret 2009 09:44 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura: Indonesia akan menjual sukuk (obligasi berbasis syariah) global senilai US$ 500 juta untuk pertama kalinya pada tahun ini. Demikian diungkapkan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi Sarwono, Kamis (5/3) di Singapura.

Sementara itu, dalam wawancara terpisah dengan Bloomberg di Jakarta, Dahlan Siamat, Direktur Kebijakan Keuangan Syariah Departemen Keuangan, rencana pemerintah menjual sukuk global tersebut akan dimulai tahun ini.

Indonesia memiliki aset lebih dari US$ 600 juta yang disediakan untuk mendukung penjualan sukuk global. Obligasi ini sangat unik lantaran harus didukung oleh aset atau uang tunai karena hukum Islam melarang sistem bunga.

Indonesia bulan lalu meluncurkan obligasi global senilai US$ 3 miliar dalam bentuk obligasi dolar, penjualan terbesar selama tahun ini. Penjualan obligasi dan pinjaman dari luar negeri tahun ini diharapkan dapat menolong pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menutupi defisit keuangan sebesar Rp 139,5 triliun, serta bisa meningkat pembelanjaan untuk proyek-proyek masyarakat.

Indonesia, yang merupakan negara muslim terbesar di dunia, sudah menjual sukuk di pasar dalam negeri, dan meraup pendapatan sekitar Rp 10,3 triliun dari dua bulan penjualan, Agustus dan Februari.

“Kami akan memonitor pasar," kata Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, di Jakarta. “Pasar masih dalam keadaan volatilitas. Pemerintah akan menjual sukuk global tahun ini sesuai rencana."

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

23 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya