Fakta-fakta Demo Ojol di DKI: Mengapa Ngotot Ingin Ubah Skema Tarif Ojol?
Reporter
Danar Trivasya Fikri
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 14 September 2022 08:27 WIB
Padahal, kenaikan tarif ojol tersebut resmi efektif diberlakukan mulai pada Ahad, 11 September 2022 tepat pukul 00.01 WIB, dan sudah diumumkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan para aplikator.
Selain itu, biaya sewa aplikasi ini telah diputuskan dikurangi menjadi 15 persen. “SPAI menuntut negara hadir untuk menindak tegas aplikator yang memperlakukan driver semana-mena, negara harus memberikan sanksi tegas kepada aplikator,” kata Ketua SPAI Lily Pujiati lewat keterangan tertulis pada Selasa, 13 September 2022.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Kemenhub Suharto saat mengumumkan penyesuaian tarif ojek online menjelaskan jika aplikator tidak menyesuaikan, sebenarnya wewenangnya ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebab, penyesuaian tarif berkaitan dengan sistem aplikasi.
Hingga Senin malam, 12 September 2022, SPAI mendapatkan aduan dari 400 pengemudi ojek online soal aplikator yang melanggar penyesuaian tarif. Adapun aplikasi yang melanggar, Lily menyebutkan, mulai dari Grab, Gojek, Shopee, Lalamove, Maxim, dan Borzo.
Pengemudi yang mengadu juga dari berbagai wilayah seperti Jambi, Lampung, Tangerang Selatan, Bandung, Malang, Karawang, dan Jabodetabek. “Ada juga dari Sulawesi, Medan, Surabaya, Bogor, Padang, Semarang, Cirebon, hingga Manado,” kata dia.
Berkaitan dengan aplikator yang tidak menyesuaikan tarif ojek online, Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Kemenhub Suharto mengatakan bahwa sebenarnya wewenang ada di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebab, penyesuaian tarif berkaitan dengan sistem aplikasi.
Berujung Sepinya Orderan
Seorang driver ojol bernama Sabiq, 20 tahun, mendukung tarif ojol naik karena harga BBM subsidi yang biasa digunakan yakni Pertalite juga naik menjadi Rp 10 ribu per liter. Namun ia merasakan terjadi penurunan pendapatan.
“Ada penurunan pendapatan. Sebelumnya, dalam waktu tiga jam saya dapat tiga orderan, tetapi sekarang paling hanya satu," ujarnya ketika diwawancarai Tempo pada Selasa, 13 September 2022.
Sabiq berharap setelah tarif ojol naik order tidak membuat sepi orderan ojol Para driver ojol juga meminta aplikator merevisi perjanjian kemitraan dengan melibatkan seluruh elemen driver online. Reza pun ingin perusahaan menghentikan rekrutmen mitra baru ojol demi menjaga kestabilan penumpang dan pendapatan driver ojol.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : Tarif Ojol Naik, Driver Mengeluh Orderan Sepi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.