Ajukan Restrukturisasi Kredit, PT Titan Beberkan Pembayaran Total USD100,2 Juta

Kamis, 8 September 2022 14:05 WIB

Stokpile di kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan milik PT Titan Infra Energy. (Dokumentasi Titan)

TEMPO.CO, Palembang-PT Titan Infra Energy sedang mengajukan kembali proposal restrukturisasi kredit kepada kreditur sindikasi. Selain itu, perusahaan yang bergerak dalam bidang industri batu bara ini tetap melakukan kewajibannya membayar hutang.

Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Darwan Siregar membeberkan sejak tahun lalu sudah mencicil pokok pinjaman hingga USD100,2 juta. “Bulan ini saja akan ada pembayaran sebesar USD18,7 juta,” kata Darwan Siregar, Kamis, 8 September 2022.

Dia merinci total pembayaran pokok pinjaman pada tahun 2021 sebesar USD46,5 juta, dan tahun 2022 hingga bulan Juni sudah ada pembayaran sebesar USD35 juta sedangkan pada September ini bakal ada pendebetan oleh kreditur sebesar USD18,7 juta.

Bila ditotal, perusahaan sudah menggelontorkan dana hingga USD100,2 juta. Dalam proposal restrukturisasi yang diajukan terakhir kepada kreditur sindikasi termasuk Bank Mandiri, PT Titan meminta perpanjangan waktu 1 tahun dari jatuh tempo perjanjian kredit pada Agustus 2023. Hal ini menurut Darwan sejalan dengan program relaksasi pemerintah akibat pandemi Covid-19 sesuai dengan POJK 11 tahun 2020.

PT Titan saat ini sedang mengajukan kembali proposal restrukturisasi kepada kreditur sindikasi untuk penjualan aset-aset non core. Penjualan aset dimaksud digunakan pula untuk pembayaran hutang. Dia berharap agar restrukturisasi dapat segera berjalan sehingga fokus perusahaan bisa kembali optimal dalam memberikan pelayanan kepadan pelanggan dan juga usaha-usaha pengembangan usaha.

Advertising
Advertising

Rencana pengembangan usaha tersebut termasuk perpanjangan jalan khusus batu bara yang lebih dikenal sebagai jalan Titan dari 113 KM diperpanjang menjadi 145 KM. Jalan ini melintasi wilayah kabupaten Muara Enim, Pematang Abab Lematang Ilir atau PALI serta Lahat di Sumatera Selatan. Pihaknya juga berfokus pada pembangunan jalan akses menuju jalan Titan agar dapat memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.

“Pengguna jalan khusus batu bara dalam meningkatkan sumbangsih perekonomian dan perkembangan sosial ekonomi khususnya untuk propinsi Sumatera Selatan.”

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjelaskan soal kredit PT Titan Infra Energy kepada kreditur sindikasi. Adapun kredit itu dikucurkan oleh sindikasi yang terdiri atas PT Bank CIMB Niaga Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Credit Suisse, dan Trafigura. Adapun tenggat waktu kredit sebesar triliunan rupiah itu adalah Juni 2022.

Baca Juga: Bank Mandiri Beberkan Kronologi Kredit Macet Titan Energy Rp 6,7 Triliun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

6 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

6 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

11 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

12 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya