Jokowi Minta Ekonom Berpikir Bak Kancil yang Melompat-lompat
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 7 September 2022 10:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini lansekap politik dan ekonomi global akan bergeser pascapandemi Covid-19 yang sekarang masih berlansung. Keyakinan itu disampaikan Jokowi di depan para ekonomi yang hadir dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia.
"Ke arah mana? Ini yang belum ketemu," kata Jokowi dalam acara yang digelar hari ini, Rabu, 7 September 2022.
Oleh sebab itu, Jokowi lantas memberi pesan khusus kepada para ekonom yang hadir dalam acara tersebut. Kepala negara meminta para ekonomi tidak menggunakan pakem-pakem yang ada, sesuatu yang standar, dalam menganalisis sebuah kejadian.
"Karena keadaan tidak normal, dibutuhkan pemikiran yang Abunawas, yang kancil-kancil gitu, agak melompat-lompat," kata Jokowi sembari memberi instruksi tangan, mencontohkan gerak hewan kancil yang melompat.
Jokowi sumringah memberi contoh tersebut. "Tapi memang harus seperti itu."
Pesan ini disampaikan Jokowi saat berbicara tentang berbagai perubahan yang terjadi akibat Covid-19. Jokowi awalnya mencontohkan bagaimana dulu dia memutuskan agar Indonesi tidak harus lockdown seperti negara lain. "Kalau saat itu lockdown, (pertumbuhan ekonomi) kita bisa minus lebih dari 17 persen," kata dia.
Selanjutnya: "Satu-satu, gak bisa sekaiigus. Keadaan sangat tidak normal."
<!--more-->
Lalu setelah Covid-19, berbagai perubahan pun terjadi salah satunya pada pola kerja di pemerintahan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut pemerintah saat ini juga tak bisa lagi hanya memperhatikan aspek makro saja.
Bahkan ketika aspek mikro diurus, berbagai masalah yang muncul pun kadang juga belum terselesaikan. Instrumen-instrumen fiskal dan moneter yang dimiliki pemerintah, kata dia, juga terkadang luput akibat keadaan yang tidak normal saat ini.
"Jadi makro iya, mikro iya, detail, fokus, ketemu nanti. Satu-satu, enggak bisa sekaligus. Keadaan sangat tidak normal," kata dia.
Tak Jokowi menyebut masalah ini tak hanya dialami Indonesia saja, tapi juga negara lain. Berdasarkan berbagai kunjungan yang sudah dilakukan ke G20 hingga G7, Jokowi pun menyebut semua negara terus menghadapi ancaman geopolitik yang tidak jelas. "Betul-betul kita diuji," ujarnya.
Baca: Harga BBM Naik Tapi Ada Anggaran untuk Bansos Rp 24,17 T, Ini Penjelasan Staf Khusus Sri Mulyani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.