Merpati Nusantara Airlines 60 Tahun: Berdiri, Berjaya, Salah Urus dan Pailit

Selasa, 6 September 2022 15:35 WIB

Pesawat MA-60 Merpati Nusantara Airlines. TEMPO/Ika Ningtyas

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga bulan lalu, tepatnya 2 Juni 2022, maskapai penerbangan Merpati Air dari PT Merpati Nusantara Airlines dinyatakan pailit atau bangkrut oleh Pengadilan Negeri Surabaya.

Sebelumnya, maskapai penerbangan pelat merah tersebut merupakan pilihan idaman bagi masyarakat untuk melakukan mobilisasi domestik ataupun mancanegara, terkhusus ke Negara Timor Leste. Akan tetapi, merujuk catatan Tempo, Merpati Air sudah tidak beroperasi sejak 2014, bahkan sertifikat pengoperasiannya atau Air Operator Certificate telah dicabut pada 2015.

Sempat Berjaya, Ini Awal Mula Pendirian Merpati Airlines

Berdasarkan laporan Bisnis.com, sebenarnya maskapai ini telah didirikan sejak 6 September1962 dengan basis operasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bahkan, beberapa saham di Merpati Air diketahui dimiliki oleh beberapa institusi pemerintahan di Indonesia.

Oleh karena itu, pada masa awal berdirinya, Merpati Nusantara Airlines menggunakan pesawat jenis DHC-3 dan DC-3 yang merupakan hasil hibah dari TNI AU. Begitu pula dengan pilot dan teknisinya yang dipasok dari Angkatan Udara Republik Indonesia, maskapai Garuda Indonesia, dan beberapa perusahaan sipil lain.

Advertising
Advertising

Pada tahun 1963-an atau satu tahun setelah didirikan, Merpati Air hanya melayani penerbangan perintis, yaitu penerbangan ke daerah terpencil, khususnya di Kalimantan. Namun, tak lama kemudian, Merpati Air akhirnya membuka rute Jakarta - Semarang, Jakarta - Balikpapan, dan Jakarta - Tanjung Karang.

Merpati Air Buka Layanan Komersial

Sementara itu, layanan komersial Merpati Air dibuka pada 1966 di bawah komando Direktur Utama Kapten R. B. Wibisono. Demi memenuhi permintaan pasar dan kebutuhan masyarakat, di masa ini, Merpati Air juga membuka layanan penerbangan ke beberapa wilayah di Papua.

Walaupun membuka layanan komersial, penerbangan perintis oleh Merpati Air tetap dijalankan. Sebab itu, demi menunjang pelayanan tersebut, Perserikatan Bangsa-Bangsa alias PBB mengirimkan tiga armada pesawat baru berjenis Twin Otter.

Buka Kerja Sama dengan Maskapai Internasional

Perkembangan maskapai Merpati Air mulai semakin menjanjikan ketika maskapai ini membuka kerja sama dengan berbagai maskapai luar negeri.

Merujuk catatan Bisnis.com, Merpati Air pernah menjalin kerja sama dengan Thai Airways International, Japan Airlines, Trans Australia Airlines, Olympic Airways, Lufthansa, bahkan China Airlines. Kerja sama ini otomatis menambah daftar rute perjalanan Merpati Air tidak hanya dalam negeri, tetapi juga mancanegara, seperti ke Singapura dan Malaysia.

Selain pembukaan ruter, kerja sama tersebut juga dituangkan dalam kesepakatan perihal pembelian tiket atau ticketing. Artinya, masyarakat cukup membeli atau memakai tiket Merpati Air, maka sudah dapat terbang dengan beberapa maskapai asing tersebut.

Titik Kejayaan sekaligus Keruntuhan Merpati Air

Kejayaan Merpati Air terasa pada awal abad ke-21. Pada 2007, maskapai ini mulai serius untuk menjalankan program revitalisasi dan modernisasi beberapa armadanya, terkhusus armada untuk penerbangan perintis.

Bahkan, dikutip dari Bisnis.com, pada bulan Juli 2011, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR bersepakat untuk menyuntik anggaran bantuan dan perbaikan maskapai Merpati Airlines sebesar Rp 16 miliar.

Kemudian pada bulan Oktober 2011, Merpati Nusantara Airlines diketahui mulai terlilit utang akibat pembelian avtur. Utang ini diprediksi mencapai Rp 270 miliar atau 16 kali lipat lebih mahal daripada suntikan anggaran dari pemerintah dan DPR.

Kasus korupsi Merpati menambah lengkap kejatuhan maskapai ini. Kasus pengadaan penyewaan pesawat Boeing seri 737-400 dan 737-500 dari Thirdstone Aircraft Leasing terhadap PT Merpati Nusantara Airlines pada 2007 yang merugikan negara US$ 1 juta atau setara Rp 9 miliar pada tahun itu. Tony Sudjiarto General Manager Pengadaan Pesawat Merpati terjerat kasus ini karena pesawat yang disewa tak pernah diterima oleh Merpati.

Di era inilah, Merpati Air mulai kewalahan. Misalnya, pada awal Februari 2014, Merpati Air mulai menangguhkan seluruh penerbangan karena masalah finansial dari berbagai sumber utang.

Akhirnya, permasalahan tersebut berujung pada pemutusan status kolaps pada PT Merpati Nusantara Airlines. Putusan ini diumumkan belum lama ini pada 2 Juni 2022 oleh PN Surabaya.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN

Baca: Mantan Pilot PT Merpati Nusantara Airlines Laporkan Dugaan Korupsi ke KPK

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

3 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

5 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

6 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

6 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

7 hari lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

9 hari lalu

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

Konser Sheila on 7 diadakan di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan salah satu pangkalan TNI AU yang paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

11 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

11 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

11 hari lalu

Wacana Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat: Pemerintah Bisa Kantongi Ratusan Miliar Setahun

Pemerintah bisa mengantongi ratusan miliar setahun dari iuran dana pariwisata yang dikenakan pada tiket pesawat.

Baca Selengkapnya