Harga BBM Akan Naik, BI: Inflasi Inti dan Ekspektasi Inflasi Berisiko Meningkat

Jumat, 2 September 2022 14:11 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI memprediksi laju inflasi inti akan naik karena dipicu oleh kenaikan harga pangan--baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri--serta kenaikan harga BBM subsidi.

“Inflasi inti dan ekspektasi inflasi diperkirakan berisiko meningkat akibat kenaikan harga BBM nonsubsidi dan inflasi volatile food, serta semakin menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi yang dikutip, Jumat, 2 September 2022.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2022 yang mencatatkan deflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Laju inflasi tahunan pada periode itu sebesar 4,69 persen (year-on-year/yoy), atau lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya 4,94 persen yoy.

BPS mencatat inflasi inti pada Agustus 2022 sebesar 0,38 persen mtm, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,28 persen. Adapun peningkatan inflasi komponen inti terutama karena inflasi komoditas pada kelompok pendidikan, kontrak dan sewa rumah yang didorong kenaikan mobilitas masyarakat dan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi.

Sementara itu, peningkatan inflasi inti tertahan oleh deflasi komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global. Inflasi inti secara tahunan pada Agustus 2022 sebesar 3,04 persen yoy, lebih tinggi ketimbang inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 2,86 persen yoy.

Advertising
Advertising

Kepala BPS Margo Yuwono sebelumnya menyatakan kenaikan harga BBM perlu mendapat perhatian karena bakal memicu kenaikan inflasi lebih tinggi di masa mendatang. Tak hanya mengerek inflasi di sisi komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices), harga pada sektor lainnya juga bakal terimbas.

“Karena komoditas (BBM) ini memberikan multiplier yang cukup besar ke ekonomi. Kalau harga BBM naik, akan menyebabkan harga di beberapa sektor lain meningkat dan ini akan berdampak ke inflasi,” tutur Margo.

Selanjutnya: Inflasi administered price Agustus 6,84 persen, naik dibanding bulan sebelumnya.

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya