Penjelasan IRRI Soal Plakat Swasembada Beras untuk Jokowi

Kamis, 1 September 2022 15:21 WIB

Presiden Jokowi menerima Penghargaan dari IRRI yang diserahkan oleh Dirjen IRRI Jean Balie, di Istana Negara, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022. Setkab RI

TEMPO.CO, Jakarta -International Rice Research Institute atau IRRI meluruskan misinformasi terkait penghargaan yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Negara Jakarta.

Sebelumnya pemberian penghargaan itu sempat dipertanyakan oleh Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin saat Rapat Kerja Komisi IV bersama Kementerian Pertanian (Kementan) pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Di forum Raker, Sudin mempersoalkan teknis dan proses pemberian penghargaan dalam bentuk plakat. Menurut dia, pembuatan plakat penghargaan tersebut dilakukan di Indonesia. Pernyataan itu memunculkan persepsi negatif karena dianggap tidak serius dan hanya akal-akalan semata.

Perwakilan IRRI untuk Indonesia, Hasil Sembiring, mengatakan, pembuatan plakat sudah melalui mekanisme panjang dan juga pertemuan berkali-kali sejak beberapa tahun lalu. Hasilnya, IRRI memutuskan untuk membuat plakat di Indonesia karena mempertimbangkan efisiensi dan mengkonvensinya melalui sertifikat plakat.

"Saya tidak mengerti apa yang diributkan Anggota DPR (Suding). Saya perlu kasih tahu bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan dan sudah melalui pertemuan berkali-kali. Bahkan terakhir Dirjen IRRI, Jean Balie diskusi langsung dengan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo)," ujar dia lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 1 September 2022.

Lebih lanjut, Hasil menjelaskan pembuatan plakat di Indonesia juga didasari pada kondisi dunia yang saat ini mengalami pandemi tinggi sehingga membuat kantor IRRI memutuskan kerja dari rumah atau work from home (WFH). Atas pertimbangan itulah IRRI membuat plakat sertifikat di Indonesia. "Mengingat dari sisi waktu dan praktisnya maka kita buat di Indonesia," kata dia.

Selain itu, Hasil berujar, rombongan IRRI termasuk Dirjen IRRI Jean Balie menginap di hotel Jakarta dengan membayar sendiri. Bukan hanya itu saja, tiket pesawat sampai tes PCR juga merogoh kocek sendiri.

"Hanya mobil saja yang dipinjamkan karena menghormati sebagai tamu, apalagi beliau diundang jadi rasanya sangat tidak layak jika Indonesia tidak memberi fasilitas mobil jemputan. Menurut saya hal begini tak perlu dibicarakan dan dibahas apalagi di sidang DPR. Apakah tidak ada isu lain yang lebih penting," tutur Hasil.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementan menggandeng IRRI untuk mengembangkan varietas padi bernutrisi tinggi sebagai salah satu upaya bersama dalam mengatasi stunting atau kurang gizi kronis. Hasilnya Kementan sudah mengeluarkan varietas yang bernama Inpari Nutri Zinc. Varietas itu mampu memproduksi 6,3 ton per hektare gabah kering giling (GKG). Beras varietas ini juga terbukti mengandung zinc sebesar 34,5 persen yang artinya lebih tinggi dari varietas non-nutrisi yang kandungan zinc-nya hanya 20 persen.

Bulan lalu, Presiden Jokowi yang menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) berkaitan dengan ketahanan pangan baik dan swasembada pangan kepada Indonesia. Sertifikasi ini diraih imbas produksi beras di Indonesia yang konsisten dan tak mengandalkan impor.

Ia menjelaskan selama tiga tahun ke belakang Indonesia bisa konsisten produksi beras hingga 31,3 juta ton.

"Penghitungan oleh BPS stok kita di lapangan jumlahnya juga di akhir April 2022, tertinggi 10,2 juta ton. Kalau ditanya barangnya ada di mana? Ada di masyarakat, di petani, di restoran-restoran, juga di Bulog plus beberapa di industri pangan," ujar Jokowi di Istana Negara, Ahad, 14 Agustus 2022.

Jokowi menjelaskan, terjaganya stok beras di Tanah Air merupakan hasil dari pembangunan infrastruktur penyokong pertanian sejak tahun 2015. Hingga hari ini, Jokowi menyebut pemerintah telah berhasil membangun 4.500 embung, 1,1 juta jaringan irigasi, dan 61 bendungan yang akan selesai pada tahun 2024.

Selain itu, melimpahnya stok beras juga dihasilkan dari pemanfaatan varietas unggul padi, intensifikasi, serta ekstensifikasi. "Semua itu memberikan sebuah hasil peningkatan produksi yang kita lihat sekarang ini," kata Jokowi.

Selain beras, Jokowi menyebut pihaknya juga sedang mendorong peningkatan produksi komoditas sorgum hingga jagung. Ia menyebut peningkatan kapasitas produksi berhasil membuat angka impor jagung menurun menjadi 800 ribu ton, dibandingkan tujuh tahun lalu yang mencapai 3,5 juta ton.

"Insya Allah kita tak impor lagi dalam 2-3 tahun mendatang, seperti beras yang sudah 3 tahun tidak impor," kata Jokowi.

M JULNIS FIRMANSYAH | KHORY ALFARIZI

Baca Juga: IRRI Buka Kantor di Bogor

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

4 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

4 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

6 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

7 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

7 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

9 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

12 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

13 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

14 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya