Erick Thohir Lapor Jokowi: Target Pendapatan MIND ID Tahun Ini Rp 108 Triliun
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 1 September 2022 13:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan kinerja dan target keuangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Erick menargetkan pendapatan BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia ini pada 2022 bisa mencapai Rp 108 triliun.
"Saya yakin direksi MIND ID harus bisa lebih tinggi (meraup) labanya," kata Erick kepada Jokowi saat acara peluncuran 5G Smart Underground Mining PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Kamis, 1 September 2022.
Sebab pada 2021, Erick melaporkan MIND ID meraup pendapatan Rp93,75 triliun, atau meningkat 41 persen dibanding 2020 yang sebesar Rp 66,5 triliun. Capaian ini belum termasuk konsolidasi pendapatan dari PT Freeport Indonesia.
Dengan pendapatan Rp 93,75 triliun, Erick menyebut laba bersih yang diraup MIND ID tahun lalu mencapai Rp14,3 triliun. Sementara hingga Juni 2022, laba bersih MIND ID sudah mencapai Rp 12,3 triliun. Untuk itulah Erick yakin laba tahun ini bisa lebih tinggi.
Erick dan Jokowi hadir dalam acara peluncuran 5G Smart Underground Mining, yang disebut sebagai yang pertama di Asia Tenggara. Teknologi ini memungkinkan aktivitas tambang bisa dikendalikan dari jarak jauh, sehingga meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas operasional perusahaan.
"Hari ini kita buktikan bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G smart mining pertama di Asia Tenggara," kata Jokowi saat peluncuran.
Selanjutnya: Digitalisasi pertambangan semakin mendesak. Apa sebabnya?
<!--more-->
Teknologi ini adalah hasil kerja sama Freeport dan PT Telkomsel. "Kita tidak boleh tertinggal dan harus mampu bersaing di segala sektor yang semakin terdigitalisasi," kata Jokowi.
Kepala negara mengaku gembira mendengar bahwa tambang bawah tanah yang sangat sulit medannya ini dapat dikendalikan dari jarak jauh Ia juga senang karena 99 persen dari total karyawan yang mengendalikan teknologi ini asli Indonesia, khususnya dari tanah Papua.
Erick menceritakan teknologi ini bermula ketika dirinya berdiskusi dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas dan Direktur Consumer Service Telkom Indonesia FM Venusia R saat perhelatan PON XX di Papua tahun lalu. Mereka bertemu untuk membahas digitalisasi di Freeport.
Berdasarkan laporan Deloitte International, kata Erick, digitalisasi di sektor pertambangan sudah dilakukan di Amerika Serikat, Swedia, Cina, sampai Rusia. Digitalisasi ini kemudian menekan biaya operasi pengeboran sampai 40 persen dab menghemat energi sampai 20 persen.
"Kami coba benchmarking di seluruh MIND ID, tak hanya operasionalnya, tapi digitalisasi juga agar MIND ID semakin efisien," ujar Erick Thohir.
Baca: Jokowi Masih Hitung Kenaikan Harga BBM: Dikalkulasi dengan Hati-hati
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini