Hyundai Tanggapi Rencana Kenaikan Harga BBM: Kita Tunggu Saja

Kamis, 1 September 2022 07:37 WIB

Pengendara motor antre membeli bahan bakar minyak (BBM) pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, Rabu, 31 Agustus 2022. Antrean di sejumlah SPBU di Surabaya tersebut terkait adanya rencana kenaikan harga BBM jenis pertalite dan solar. ANTARA/Didik Suhartono

TEMPO.CO, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) turut merespons kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur mengatakan perusahaannya masih menunggu keputusan pemerintah.

"Kita tunggu saja naiknya berapa (persen)," kata Makmur seperti dikutip dari Antara, Kamis, 1 September 2022.

Makmur menuturkan Hyundai tetap optimistis walau kenaikan harga BBM diperkirakan bakal menyebabkan syok terhadap permintaan kendaraan dari konsumen. "Kalau sekarang, kan, mereka (masih) tidak ada pilihan karena Pertalite adalah (BBM) paling murah saat ini," kata Makmur.

Lebih lanjut, Makmur mengatakan pihaknya juga yakin pertumbuhan permintaan pasar terhadap kendaraan bermotor terus naik. Bahkan, kondisi tahun ini diprediksi bakal lebih baik ketimbang tahun lalu.

"Walaupun dengan (isu) inflasi, kenaikan BBM, kita optimistis industri otomotif di Indonesia akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat kebutuhan akan otomotif masih tinggi," ucapnya.

Advertising
Advertising

Dengan harga BBM naik, Makmur berujar momentum ini mampu membuka potensi dan peluang terkait minat kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan listrik (EV). "Potensi EV pun semakin besar, apalagi dengan kenaikan BBM. Namun, sebenarnya, tanpa BBM naik pun, penerimaan EV sangat baik," kata dia.

Di sisi lain, Makmur merekomendasikan pengguna kendaraan segmen low MPV terbarunya, yakni Stargazer, untuk menggunakan BBM nonsubsidi seperti Pertamax. BBM jenis ini dinilai mampu memaksimalkan performa mobil.

"Kalau kita kejar performa, dengan kompresinya yang tinggi, maka, kita membutuhkan oktan yang tinggi juga," kata Makmur.

Harga BBM bersubsidi disinyalir akan naik di rentang Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter. Adapun saat ini, harga Pertalite Rp 7.650 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter. Artinya, kenaikan harga BBM itu bisa mencapai sekitar 39,21 persen.

ANTARA

Baca juga: Pertamina Pastikan Harga BBM Bersubsidi Belum Naik Pagi Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

4 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

4 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

11 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

15 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Sebut Konsumsi BBM Capai Puncak Tertinggi di H-1 Lebaran

Pertamina Patra Niaga menyebut kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk Pertamax Turbo yang mencapai 104 persen.

Baca Selengkapnya

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

21 hari lalu

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

Para aktivis dan Kpopers menentang Hyundai menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobil mereka.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

21 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

23 hari lalu

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

Belum lama ini kasus BBM campur air mengemuka. Apa bahayanya bagi kendaraan? Bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

26 hari lalu

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi BBM jenis gasolin bakal meningkat saat libur Idul Fitri 2024 di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya

BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

28 hari lalu

BBM Oplosan dan Pertamax Palsu Beredar di Sekitar Jakarta, Dosen ITB Ungkap Kerugian Korban

Pengelola SPBU mengubah warna Pertalite yang hijau menjadi biru seperti Pertamax.

Baca Selengkapnya