Sri Mulyani: Arus Keluar Modal Asing Capai Rp 126,85 Triliun hingga Agustus

Rabu, 31 Agustus 2022 13:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri Rapat Paripurna ke-2 masa persidangan I tahun 2022-2023 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022. Dalam rapat paripurna itu, hampir seluruh fraksi di DPR menyetujui pelaksanaan RAPBN 2023 untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya dan dibahas dengan komisi terkait sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan arus keluar modal asing mencapai Rp 126, 85 triliun pada Agustus 2022. Hal itu merupakan dampak dari kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas di negara maju, terhadap Indonesia dan negara-negara emerging market lainnya.

"Meskipun memang terjadi movement capital outflow yang bahkan mencapai Rp 126,85 triliun, dampak terhadap yield relatively menjadi lebih bisa dikelola," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Dia mengatakan pemerintah dan Bank Indonesia terus menjaga stabilitas dari surat berharga negara. Hal itu membuat kinerja dari surat berharga negara atau SBN relatif juga stabil.

Menurutnya, kinerja dari SBN Indonesia dalam periode bergejolak ini, relatif dalam situasi yang baik dibandingkan negara-negara lain. Dia menuturkan Amerika US Treasury melonjak yield-nya hampir lebih dari 100 persen.

Dalam hal ini, kata dia, Indonesia year to date mengalami juga terkoreksi dengan kenaikan dari bonds 10 tahun di 12,4 persen, Filipina lonjakan di 28,7 persen, dan Meksiko di 17,5 persen.

Advertising
Advertising

"Ini adalah sesuatu yang harus kita jaga karena berarti berhubungan dengan cost of fund dari pembiayaan," ujarnya.

Adapun pada 2019 sebelum terjadinya pandemi, kata dia, negara-negara emerging (yang kurang berkembang secara ekonomi) itu menikmati capital inflow atau arus masuk modal di sekitar US$ 70 miliar, sedangkan di 2022 terjadi outflow hingga minus US$ 50 miliar.

"Ini adalah reverse terhadap keberadaan hard currency terutama dolar yang akan sangat menentukan banyak negara. Indonesia juga mengalami capital outflow di mana kita lihat terutama dalam pemegang government bonds kita yang mengalami penurunan hingga Rp 126 triliun," kata dia.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Faisal Basri Sebut Malaikat pun Akan Beli BBM Subsidi, Luhut Ajak Tanam Cabai untuk Jaga Inflasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

8 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

9 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

11 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

13 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

16 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

16 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya