Kucurkan Investasi Rp 7,29 Triliun, BAT Lion Air Group Targetkan Serap 9.976 Pekerja

Minggu, 28 Agustus 2022 09:55 WIB

Proses perawatan dan sterilisasi pesawat. Foto: Lion Air Group

TEMPO.CO, Jakarta - Lion Air Group mengucurkan dana investasi Rp 7, 29 triliun untuk pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara Batam Aero Technic (BAT) di Kepulauan Riau, Batam. Proyek ini diprediksi menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030.

Danang mengatakan sejak beroperasi 2014 lalu, dari realisasi hasil pembangunan hanggar tahap 1 dan tahap 2 telah beroperasi 4 maintenance hangar kapasitas 13 pesawat serta tahap 3 sudah beroperasi 1 maintenance hangar kapasitas 6 pesawat.

Batam Aero Technic saat ini mampu melaksanakan perawatan jenis pesawat: Airbus 320 series,Boeing 737 series,Airbus 330 series,Hawker 800/ 900 XP, ATR 72 500/ 600, dan Tipe pesawat lainnya. " BAT didukung kurang lebih 2.000 personil (sumber daya manusia) dengan target nilai investasi yang pada 2023 yaitu Rp 1,24 triliun," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, Ahad 28 Agustus 2022.

Batam Aero Technic merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance repair and overhaul (MRO). Saat ini merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat dari Jhonlin Air Transport, DrukAir, Tri MG Airlines, US Bangla Airlines, Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Batik Air Malaysia, Thai Lion Air, Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot), Super Air Jet. "Layanan perawatan untuk maskapai lainnya akan dikembangkan secara bertahap," ucap Danang.

Danang menjelaskan, pada pembangunan kelanjutan hanggar tahap 3 dan tahap 4, BAT berencana membangun 8 hanggar yang bisa menampung 24 pesawat udara tipe berbadan sedang (narrow body): Boeing 737 dan Airbus 320. "Hanggar dimaksud diharapkan meningkatkan serapan kebutuhan perawatan pesawat secara nasional dan internasional, serta meminimalisir jumlah pekerjaan MRO yang dikirim ke luar negeri," katanya.

Advertising
Advertising

Kemampuan dan kapabilitas BAT dalam jangka menengah serta mendatang diharapkan mampu mendukung dan memenuhi pasar Asia Pasifik yang diprediksi mempunyai rata-rata 12.000 unit pesawat udara dengan nilai bisnis berkisar US$ 100 miliar pada 2025. "Pengembangan KEK BAT ini diharapkan dapat menghemat devisa 30 persen-35 persen dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri," kata Danang.

Kawasan Batam Aero Technic di Batam Kepulauan Riau (dalam satu area Bandar Udara Intenrasional Hang Nadim), hingga kini sarana perawatan dan perbaikan telah dibangun di lahan seluas 30 hektar yang disediakan oleh Badan Pengusahaan Batam.


JONIANSYAH HARDJONO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

8 jam lalu

Belajar dari Delay 5 Jam Lion Air Surabaya-Banjarmasin, Apa Saja Hak Penumpang?

Jika Anda mengalami keterlambatan atau delay seperti penumpang Lion Surabaya-Banjarmasin, ini hak penumpang sesuai Peraturan Menhub

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

15 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

1 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

3 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

5 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

5 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

6 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

7 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya