Dunia Islam Disarankan Utamakan Pebisnis Perempuan dan Pemuda
Senin, 2 Maret 2009 11:40 WIB
"WIEF akan memperjuangkan wirausahawan muda dan penggalakkan perempuan dalam kegiatan ekonomi," ujar Tun, yang juga mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, dalam pembukaan WIEF Ke-5 di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (2/3).
Alasannya, wirausahawan muda dan perempuan kerap menjadi korban dalam krisis ekonomi. Tun juga berharap forum kali ini dapat merumuskan gagasan dan solusi dalam bentuk tindakan, tak hanya jangka panjang tapi juga jangka pendek.
Sebelumnya Tun mengatakan krisis ekonomi global merupakan kegagalan para cendikiawan secara teori dan praktek. "Orang yang berhasil dan patut ditiru terbukti menjadi akar bencana," katanya, menegaskan.
Bahkan, menurut dia, orang-orang ini menjadi "model" atau "teladan" dari yang telah dipromosikan ke dunia. Tun mengaku terkejut dan terkesima dengan penipuan dan penggelapan yang menjadi akar krisis ekonomi.
Pada kesempatan yang sama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta perbankan Islam mengambil posisi terdepan dalam menghadapi krisis karena tak terlalu terdampak oleh krisis. Hal ini berbeda dengan sistem perbankan konvensional.
"Perbankan Islam harus melakukan pekerjaan misionaris di Barat untuk mempromosikan syariah," ucapnya. Presiden juga mengusulkan negara-negara Islam membentuk global expenditure fund atau dana pengeluaran global untuk membantu mengatasi krisis.
Pertemuan yang berlangsung dari 1-4 Maret ini juga dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, Perdana Menteri Kerajaan Maroko Abbas El Fassi, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Sheikh Saud Bin Saqr Al Qasimi, serta Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Ekmeleddin Ihsanoglu.
RIEKA RAHADIANA | DIAN YULIASTUTI | GUNANTO E. S.