BI: Uang Beredar Tumbuh 9,6 Persen Jadi Rp 7.846 pada Juli

Rabu, 24 Agustus 2022 12:51 WIB

Ilustrasi atau logo Bank Indonesia (BI). Dok. TEMPO/ Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2022 tumbuh positif. Posisi M2 bulan lalu tercatat sebesar Rp 7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen secara year on year setelah bulan sebelumnya tumbuh 10,7 persen.

"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan seluruh komponen M2," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis pada Rabu, 24 Agustus 2022.

Adapun M1 atau uang beredar dalam arti sempit tumbuh 14,9 persen (yoy) setelah bulan sebelumnya tumbuh 16,6 persen. Peredaran uang kartal pada Juli 2022 sebesar Rp 822,0 triliun atau naik 8,3 persen dibandingkan dengan Juni yang tumbuh 10,3 persen.

Giro rupiah tercatat tumbuh 25,5 persen setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 29,6 persen. Kemudian, dana float uang elektronik pada Juli 2022 tercatat Rp 9,5 triliun dengan pangsa sebesar 0,2 persen terhadap M1 atau tumbuh 14,0 persen (yoy) setelah sebelumnya tumbuh 17,4 persen pada Juni 2022.

Sementara itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 48,6 persen terhadap M1 tercatat sebesar Rp 2.170,5 triliun pada posisi laporan. Angka ini setara dengan 11,1 persen (yoy). Sebelumnya, kenaikannya lebih besar, yakni 11,2 persen.

Advertising
Advertising

Uang kuasi dengan pangsa 42,8 persen dari M2 tercatat Rp 3.360,8 triliun pada Juli 2022 atau tumbuh 3,2 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,4 persen. Pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan komponen simpanan tabungan lainnya dari 20,5 persen (yoy) menjadi 17,6 persen (yoy) pada bulan laporan.

Sementara itu, simpanan berjangka mengalami kontraksi 0,91 persen secara yoy setelah terkontraksi 0,94 persen pada Juni 2022. Perkembangan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga yang ditawarkan. Di sisi lain, pertumbuhan komponen giro valas tercatat sebesar 21,2 persen (yoy) pada Juli 2022, setelah bulan sebelumnya tumbuh 21,1 persen.

Kemudian, BI mencatat komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,2 persen terhadap M2 tumbuh 12,3 persen (yoy), setelah sebelumnya tumbuh 50,7 persen pada Juni 2022.

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: PDIP Sentil Zulkifli Hasan soal Harga Telur hingga Kader PAN di Proyek Kemendag

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

12 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

14 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya